NUonline Ponorogo – Dua bulan yang lalu Kabag Sumda Polres Ponorogo Kompol Bahrun Nasihin sempat dikabarkan mengalami kritis selama 10 hari akibat terpapar virus Covid-19. Kini pria asal Tulung Agung dan tercatat sebagai salah satu fungsionaris Lembaga Dakwah PCNU Ponorogo ini telah dinyatakan sembuh.
Kabar kesembuhannya semakin meyakinkan saat Kasatkorcab Banser Tulungagung era 90-an itu ikut menghadiri Lailatul Ijtima’ PCNU Ponorogo, Jum’at (26/3) malam. Seakan tidak mau ketinggalan momentum, Sekretaris PCNU menyilahkannya berkisah usai acara LPJ dan RTL Muskercab II.
“Biar kita menjadi tahu, lalu berusaha mengantisipasi bahayanya (covid-19, Red),” tukas H.Luthfi Hadi Aminudin Sekretaris PCNU.
Kompol Bahrun menegaskan faktor spritualitas pribadi yang mendorongnya dapat bertahan selama proses pengobatan medis. Ia mengaku mensyukuri ujian dari Allah itu tanpa menafikan faktor penanganan medis yang maksimal.
“Saya perbanyak alhamdulillah, karena diberi sakit rahmat Allah dosanya berkurang. Apalagi biaya negara untuk saya saja 15 juta per harinya,” ungkapnya meyakinkan.
Kompol Bahrun juga mengaku, cobaan untuk menyerah sering datang bertubi-tubi. “Yang namanya syaitan ini terus mengompori, bayangan kematian membuat saya hampir menyerah,” katanya.
Cara untuk bertahan, sebutnya, mendisiplinkan diri untuk mengikuti proses pengobatan sebaik-baiknya dan menghindari stress yang berlebihan. Disampaikannya, pasien seperti dirinya harus menerima ketika diinfus lewat dada, kabel oksigen lansung dimasukkan lobang hidung dan alat kelamin diberi selang untuk tathering.
“Makanya yang sudah wafat itu, meskipun muda, tapi karena malas minum obat dan terjebak stress yang berlebihan sehingga darah mengental,” ujarnya.
Saat Kompol asyik bicara, KH. Moh. Sholehan Rais PCNU menyelanya, “kenapa sampai terpapar covid?” Ia mengatakan sakit adalah sunnatullah, tertulis di lauhil mahfudz dan semua kurban termasuk dirinya tidak bisa berkuasa untuk menolaknya.
Di akhir kesempatannya berbicara Kompol Bahrun menyampaikan saran untuk mengenali gejala covid-19.
“Covid itu ada, maka kenali musuh, kenali diri. kalau ada tanda covid, supaya segera berobat, seperti merasakan sesak dada. Karena covid memantik penyakit lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Panitia Pelaksana Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Ponorogo telah berhasil menuntaskan tugasnya. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) atas pelaksanaan Muskercab II disampaikan setelah acara ngaji rutin kitab Risalah Ahlissunnah waljama’ah.
Di hadapan jajaran Pengurus Harian dan Lembaga yang hadir di aula PCNU Dr. H. Ahmadi, M.Ag Ketua Panitia Pelaksana Muskercab II menyampaikan pengantar LPJ.
“Kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran panitia yang telah bertugas selama sebulan lebih demi suksesnya Muskercab II,” kata Ahmadi mengakhiri pengantar laporannya.
Rincian capaian tahapan dan penggunaan dana Muskercab II disampaikan Dr.Idam Mustofa, M.Pd selaku Sekretaris Panitia Pelaksana Muskercab II. Disampaikannya, seluruh agenda Muskercab II dapat terlaksana ditopang oleh pendanaan secara mandiri dari PCNU dan sumbangan pengurus.
“Sesuai dengan tema kemandirian pada Muskercab ini, panitia tidak lagi mengedarkan proposal, bahkan plot anggaran dari PCNU masih saldo,” ungkapnya.
Perlu diketahui, Muskercab II berlangsung secara bertahap. Sesuai LPJ Panitia Pelaksana, Muskercab II didahului dengan serangkaian rapat koordinasi lembaga-lembaga PCNU. Ini dilakukan untuk menyusun draft capaian dan program kerja yang akan dibawa ke sidang komisi korkat.
Sidang komisi korkat telah dilaksananakan secara begelombang, dimulai Selasa (22/2) hingga Jum’at (25/2) di aula dan ruang tamu kantor PCNU. Adapun sidang pleno dengan agenda pengesahan program kerja dilaksanakan Kamis (11/3) di aula MA Maarif Putri Ponorogo. Seperti telah diberitakan laman ini sebelumnya, sidang pleno dibuka Bupati Ponorogo yang hadir bersama Wakil Bupati.
Reporter/Editor: Budi