O
NU Online Ponorogo- Dalam rangkaian harlah NU ke 99, di wilayah Kabupaten Ponorogo terus berlanjut. Mulai dari cabang dan ranting terus merayakan dengan khidmat.
Dan kali ini NU ranting Tanjungsari, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, turut merayakan dengan mengadakan pengajian dalam rangka Harlah NU ke dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Pada gelaran acara tersebut di isi oleh Romo Kiai Haji Muhammad Sholehan Al Hafidz, Rois Syuriah PCNU Ponorogo.
Pengajian tersebut dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu wajib Nasional Indonesia Raya, Ya Ahlal Waton dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua NU Tanjungsari Kiai Haji Mustain dan Ketua Tanfidyah MWC NU KH Marjuni.
Dalam sambutannya Kiai Musta’in mengatakan sangat berterimakasih kepada para hadirin. Ia sangat bersyukur bisa mengadakan Harlah NU ke 99, ditengah masih adanya pandemi.
“Panitia juga mengucapkan jazzamu khoiron Jazza. Karena acara ini juga karena adanya sumbangsih Panjenengan semua,” katanya.
KH Marjuni, Ketua Tanfidyah MWC NU mengungkapkan NU Ranting Tanjungsari sangat luar biasa. Ia juga berpesan kepada seluruh warga NU agar menyekolahkan anaknya di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU.
“Monggo disengkuyung sareng-sareng supados maju, agar selalu punya kader-kader NU,” ujarnya.
Sementara itu, dalam tausiyahnya Romo Kiai Sholehan Al Hafidz menyampaikan rasa syukurnya kehadirat Allah SWT karena bisa berkumpul bersama dalam rangka memperingati Harlah NU ke 99 dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
“Kita harus bersyukur kepada Muassis dan para pendiri Nahdlatul Ulama. Kalau seandainya NU tidak didirikan bagaimana nasib kita,” ujarnya.
Ia menambahkan beruntung karena NU didirikan, sebelumnya. Jika tidak kita semua akan sedikit-sedikit di cekoki keharaman.
“Termasuk memperingati Isra’ Mi’raj bisa di bid’ah kan,” imbuhnya.
Semangat Harlah NU tentu sangat bearti bagi warga Nahdiyin karena NU memiliki Kiai-Kiai yang alim dalam agama dengan aliran Ahlussunah Waljama’ah. Sehingga di desa-desa atau ranting-ranting NU, Harlah NU menjadi sesuatu yang tidak bisa dilewatkan.
“Apalagi dua tahun hampir kita tidak merayakan. Sangat ngempet (nahan). Alhamdulillah hari ini kita bisa meski dengan Prokes yang ketat. Dan wajib bersyukur kita diberi nikmat Islam Ahlussunah Waljama’ah Annadliyah serta di Isra’ Mi’raj kita mendapat oleh-oleh sholat wajib 5 waktu yang merupakan anugerah dari Allah SWT,” pungkas KH Sholehan Al Hafidz.
Sebagai informasi gelaran pengajian ini dilaksanakan dengan ketat protokol kesehatan. Mulai jalan masuk sahabat Banser mengingatkan kepada warga untuk menggunakan masker dan menggunakan handsanityser.
Reporter : Yoga
Editor : Budi