Dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya KH Amru Al Mu’tasyim (7/6/2022), penggerak NU Kabupaten Ponorogo. Yang semasa hidupnya dikenal telah banyak menorehkan kiprah juang di NU, yang begitu melekat tidak hanya di hati keluarga serta kerabat namun hal itu juga dirasakan oleh para jamaah.
“Beliau sangat terbuka dengan keluarga, sosok yang visioner, berpikiran maju, mudah diajak diskusi, diajari bagaimana cara mencari solusi tanpa henti jika ada masalah, serta musyawarah,” tutur Ishma Ulfasari, putri ke-empat KH Amru Al Mu’tasyim.
Dengan kepribadian yang sederhana, Bu Ishma sapaan akrabnya juga menambahkan almarhum adalah sosok yang slalu membiasakan putra-putrinya untuk hidup sederhana.
Dilanjutkan oleh nya yang juga saat ini menjabat sebagai sekertaris PC Fatayat NU Ponorogo, pesan bermakna dari almarhum untuk generasi muda NU,
“Sebagai generasi muda, anak muda NU harus bekerja keras, kreatif, membangun sinergi, relasi, berkawan dengan banyak golongan serta dalam berpakaian harus rapi, tidak perlu mahal tapi rapi bersih,” terangnya.
Bertempat di rumah kediaman, Jl. Sultan Agung No. 94 Ponorogo. Terlihat acara ini dihadiri oleh Wakil Rois amm PBNU KH. Anwar Iskandar, wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Achmad Chalwani, Ketua Tanfidziah PBNU KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua Tanfidziah PBNU KH. Hasib Wahab Hasbullah, Rois PCNU Ponorogo KH. Muhammad Sholihan Alhafidz, Ketua Tanfidziah PCNU Ponorogo Kiai Fatchul Aziz, serta Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
“Kami haturkan terima kasih dan rasa senang kepada para kiai serta undangan yang berkenan hadir, yang turut serta mendoakan,” jelas Kiai Nashruddin, putra sulung KH Amru Al Mu’tasyim dalam sambutannya.
Redaktur: Bintu syams