Pendidikan seks di Indonesia masih dianggap menjadi satu hal yang tabu untuk diberikan kepada anak-anak dan remaja. Orang tua dan orang dewasa merasa risih dan enggan saat anak-anak dan remaja menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan seks dan memilih untuk berbicara atau mengatakan pada mereka jika mereka akan tahu dengan sendirinya saat dewasa. Oleh karena itu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan “Ngobrol Virtual” dengan tema memahami apa itu seks edication?
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (14/9/22) pukul 19.30 – 21.00 secara virtual.
“Kegiatan ini upaya pengembangan pengetahuan kader IPNU IPPNU yang berkaitan dengan permasalahan di era saat ini agar tidak disalahpahami,” jelas Mahfud Dardiri selaku ketua PAC IPNU Slahung
Adapun jumlah peserta 30 partisipan dengan antuasias yang sangat biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya respon dari peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri.
Nabilah Sofi Jenitarani selaku pemateri merupakan pengurus PIK R Fajar Melati Ponorogo menjelaskan mengenai pengertian pendidikan seks, alat reproduksi, tujuan seks, dampak seks bebas, dan kenakalan remaja.
“Pendidikan seks ini perlu adanya pengawasan dan pembahasan. Dalam penyampaian pendidikan seks harus disesuaikan dengan usia anak,remaja , dewasa. karena ketika anak mulai mengenal pendidikan seksual, anak akan kritis dan ingin tahu mengenai banyak hal. Oleh karena itu perlu diberikan informasi secara jujur, akurat, terbuka, dan tidak menjawab pertanyaan anak dengan asal-asalan atau memberikan informasi yang tidak jujur. Hal ini penting untuk membiasakan anak bersikap jujur dan terbuka,” ungkap Nabila.
Mahfud Dardiri berharap dengan adanya kegiatan ini para kader IPNU IPPNU dapat memahami edukasi seks agar terhindar dari kesalahpahaman dan mampu menjaga dirinya agar tidak terlibat seks bebas.
“Momen dimana sudah sepatutnya sebagai orang ter organisasir , mampu mengemban amanah dan membatu lingkungan sekitar untuk menjembatani jalan tengah bilamana dibutuhkan sewaktu-waktu,” pungkasnya.
Pendidikan seks di Indonesia masih dianggap menjadi satu hal yang tabu untuk diberikan kepada anak-anak dan remaja. Orang tua dan orang dewasa merasa risih dan enggan saat anak-anak dan remaja menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan seks dan memilih untuk berbicara atau mengatakan pada mereka jika mereka akan tahu dengan sendirinya saat dewasa. Oleh karena itu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan “Ngobrol Virtual” dengan tema memahami apa itu seks edication?
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (14/9/22) pukul 19.30 – 21.00 secara virtual.
“Kegiatan ini upaya pengembangan pengetahuan kader IPNU IPPNU yang berkaitan dengan permasalahan di era saat ini agar tidak disalahpahami,” jelas Mahfud Dardiri selaku ketua PAC IPNU Slahung
Adapun jumlah peserta 30 partisipan dengan antuasias yang sangat biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya respon dari peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri.
Nabilah Sofi Jenitarani selaku pemateri merupakan pengurus PIK R Fajar Melati Ponorogo menjelaskan mengenai pengertian pendidikan seks, alat reproduksi, tujuan seks, dampak seks bebas, dan kenakalan remaja.
“Pendidikan seks ini perlu adanya pengawasan dan pembahasan. Dalam penyampaian pendidikan seks harus disesuaikan dengan usia anak,remaja , dewasa. karena ketika anak mulai mengenal pendidikan seksual, anak akan kritis dan ingin tahu mengenai banyak hal. Oleh karena itu perlu diberikan informasi secara jujur, akurat, terbuka, dan tidak menjawab pertanyaan anak dengan asal-asalan atau memberikan informasi yang tidak jujur. Hal ini penting untuk membiasakan anak bersikap jujur dan terbuka,” ungkap Nabila.
Mahfud Dardiri berharap dengan adanya kegiatan ini para kader IPNU IPPNU dapat memahami edukasi seks agar terhindar dari kesalahpahaman dan mampu menjaga dirinya agar tidak terlibat seks bebas.
“Momen dimana sudah sepatutnya sebagai orang ter organisasir , mampu mengemban amanah dan membatu lingkungan sekitar untuk menjembatani jalan tengah bilamana dibutuhkan sewaktu-waktu,” pungkasnya.