NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Gelar ICONVIS di Malaysia, INSURI Ponorogo usung tema Moderasi Beragama

NU Online Ponorogo_Selama beberapa dekade, moderasi beragama telah menjadi wacana arus utama di Indonesia
pendidikan agama, khususnya di Perguruan Tinggi Islam. Moderasi adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan Islam yang sebenarnya dan meniadakan beberapa realitas tindakan kekerasan atas nama agama.Maka salah satu Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama di Ponorogo yakni Institut Agama Islam Negeri (INSURI) Ponorogo menggelar kegiatan International Conference and Visiting Scholar (ICONVIS) 2022 dengan tema ‘Memperkuat Moderasi Beragama di Indonesia dan Malaysia’.
“Tujuan utama dari program ini untuk membahas dan mengelaborasi pentingnya pemahaman tentang keagamaan moderasi. Adapun pengambilan tema tersebut yakni moderasi beragama sebagai peneguh agar dalam keberagamaan harus bersifat moderat , karena agama memiliki kontribusi besar untuk kemajuan peradaban. Kemudian juga sebagai wujud implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi.” jelas Kiai Ahmad Syafi’i selaku Wakil Rektor INSURI sekaligus penggagas kegiatan ICONVIS 2022
Kegiatan ini berlangsung mulai 5-9 Desember 2022. Secara umum acara ini akan diadakan di Malaysia dan Thailand untuk 3 kegiatan utama yaitu 1) International Conference berada di University Sains Malaysia, Visiting Scholar berlokasi di Universitas Sains Malaysia (USM), dan Pangeran Songkla Universitas, Thailand, dan kunjungan budaya dan warisan (Malaysia dan Thailand). Acara ini bekerjasama dengan Yayasan Santri Mengglobal Nusantara dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia.


Adapun Subtema/Diskusi pembahasan meliputi 3 hal yakni 1) Moderasi dalam Peradaban Islam, Kebudayaan, Komunikasi dan Media, 2) Moderasi dalam Hukum dan Ekonomi Islam, dan 3) Moderasi dalam Pendidikan Islam.
“Agama tidak perlu dimoderasi, yang perlu dimoderasi adalah cara pandang kita terhadap agama agar kita menjadi ummatan washatan.”Kata Prof. Dr. H. M. Suyudi selaku Rektor INSURI Ponorogo dalam sambutannya.
Pernyataan tersebut selaras dengan pandangan Habib Ali Al-Jufri yang disampaikan Kiai Ahmad Syafi’ dalam presentasinya pada acara ini yang berjudul “Habib Ali Al-Jufri’s Prophetic Da’wah and its Relevance For Strengthening Religious Moderation Literascy” yang berisi bahwa Habib Ali Al-Jufri adalah Ikon dakwah, sebab dakwah beliau relative diterima di semua kalangan. Dalam dakwahnya beliau memiliki misi dakwah yang santun seperti yang diajarkan nabi, disamping itu dalam dakwahnya beliau selalu mendahulukan sisi kemanusiaan sebelum beragamaan. Sehingga beliau menjadi model kita dalam berdakwah.
Jumlah peserta dalam kegiatan ini berjumlah 76 orang yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia diantaranya: INSURI Ponorogo, IAIN Ponorogo, IAIN Al-Khoziny Sidoarjo, UIN Sunan Ampel Surabaya, Univ. Muslim Indonesia Makassar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UGM Yogyakarta, IAIN Ternate, IAIN Bone, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Kiai Syafi’i mengungkapkan bahwa dalam kegiatan ini peserta sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan demi kegiatan.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini sebagai akademisi terus memperdalam ilmunya agar memilki cakrawala yang luas, kuncinya bersinergi dan moderasi dalam beragama. Serta memiliki kesadaran dan cara pandang yang luas agar menjadi orang yang moderat,” ucap Kiai Syafi’i.
“Alhamdulillah dari kegiatan ini kami berhasil untuk MoU dengan Sanggar Permai, Penang Malaysia yakni organisasi masyarakat Indonesia di pulau Pinang yang memperjuangkan Pendidikan yang layak di negeri sebrang. ke depan nantinya kami akan mengirimkan mahasiswa INSURI Ponorogo untuk melakukan pengabdian masyarakat agar berkontribusi disana,” pungkas Kiai Syafi’i.

Reporter : Husnul K
Editor. : Budi H

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *