NU Online Ponorogo – Meski bantuan masih terus mengalir, tidak serta merta membuat warga Desa Tumpuk yang terdampak bencana tanah retak merasa tenang. Pasalnya, sampai hari ini pertanyaan paling mendasar dari warga terdampak masih belum terjawab.
“Kinten-kinten niki ngantos kapan (kira-kira kondisi seperti ini sampai kapan),” tanya Muji, salah seorang warga terdampak.
Saat ditemui, Muji sedang mengunjungi rumahnya. Kawasan terdampak yang berada di RT 001 RW 003 itu memang sudah lama dikosongkan. Warga dievakuasi ke Posko Pengungsian, beberapa km dari lokasi bencana. Meski begitu, ada beberapa warga yang terpaksa masih harus lalu lalang karena beberapa keperluan.
Kepala Desa Tumpuk, Sulardi, membenarkan bahwa sebagian besar warga terdampak menanyakan terkait rencana relokasi.
“Ini (kepastian relokasi, Red) yang sebenarnya paling sering ditanyakan warga. Mau direlokasi di mana, dan kapan. Itu yang penting,” terang Sulardi yang juga Ketua Pengurus Ranting NU Tumpuk.
Sulardi menjelaskan, atas nama Pemerintah Desa Tumpuk mengucapkan terima kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada warga terdampak. Baik bantuan bahan makanan, peralatan, atau tenaga. Ketersediaan bahan makanan memang cukup penting. Terlebih selama belum ada kejelasan terkait rencana relokasi. Pasalnya, warga terdampak masih berada di posko pengungsian.
“Kalau bahan makanan ini nanti habis sebelum warga direlokasi, terus dari mana kita bisa mencukupi kebutuhan makanan mereka,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan, sebagian warga Desa Tumpuk menjadi korban tanah gerak, 14 Pebruari 2023 lalu. Menurut data, ada 43 KK atau 135 orang yang terdampak dan terpaksa harus direlokasi.
Sejak kejadian, bantuan terus mengalir. Salah satunya dari NU Peduli yang dikoordinasikan PCNU Ponorogo. Proses penyerahan bantuan berupa Paket Sembako & Uang Tunai Rp 20,3 juta digelar di Balai Desa Tumpuk, Rabu (5/4).
Selain dihadiri Kepala Desa dan perangkatnya, juga disaksikan Ketua MWC Sawoo Kyai Nawawi dan Sekretaris MWC Sawoo Edy Suryono. Dari jajaran Tanfidziyah, diwakili Taufiq Ashary S.Pd, Agus Khoirul Hadi S.Pd, Dr Idam Musthofa, dan H. Agus Nasruddin ST.
Acara penyerahan bantuan juga diikuti jajaran pengurus, kader dan relawan dari Muslimat, LPBI, LKKNU, LKNU, Ansor, IPNU/IPPNU dan Pagar Nusa. Juga ada layanan pengobatan serta pemberian vitamin gratis dari RS Muslimat.
Terkait data warga terdampak, Sulardi menyampaikan jumlahnya bertambah. “Sekarang jumlahnya jadi tujuh puluh lima KK. Bukan empat puluh tiga lagi,” ungkapnya.
Reporter/Editor : Lege