NU Online Ponorogo – (18/12) Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) NU Ponorogo bersama Aswaja NU Center sukses menggelar sesi ketiga Kajian Purnama dengan tema “Dakwah dan Relasi Kuasa”. Acara yang berlangsung di Graha PCNU Lantai 3 ini menghadirkan Ketua STKIP Ponorogo, Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I., sebagai pemantik utama.
Dimulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, kajian ini membahas konsep dasar dakwah, relasi kuasa, serta dinamika yang mengitarinya. Dalam paparannya, Dr. Ahmad Nur Ismail menjelaskan bahwa dakwah saat ini menghadapi tantangan baik secara internal maupun eksternal. “Dakwah sebagai media transmisi pengetahuan keagamaan dihadapkan dengan beberapa problem yang bersifat internal maupun eksternal,” ujarnya.
Lebih jauh, Ismail memaparkan bahwa dalam sejarah, dakwah sering kali digunakan penguasa sebagai alat legitimasi kekuasaan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dalam konteks ini, juru dakwah memainkan peran yang sangat penting.
Kajian ini semakin menarik dengan hadirnya panelis, Dr. Iswahyudi, M.Ag., Wakil Ketua PCNU Ponorogo, yang menyoroti dua tipologi relasi antara dakwah dan kekuasaan: relasi kuasa struktural dan relasi kuasa simbolik. Menurutnya, relasi struktural sering dimanfaatkan pemerintah untuk memobilisasi massa dan meningkatkan trust publik, sementara relasi simbolik lebih banyak terjadi dalam dinamika masyarakat kultural, dengan pendekatan simbol-simbol personal yang menarik kepercayaan.
Namun, ia juga menggarisbawahi sisi gelap dari aktivitas dakwah yang dapat menyuburkan feodalisme pragmatik dan mempermudah indoktrinasi tertentu di masyarakat. “Dakwah dan relasi kuasa simbolik terjadi dalam dinamika masyarakat kultural yang berpotensi menyuburkan feodalisme pragmatik,” tambahnya.
Diskusi yang dipandu oleh Sekretaris LTN NU Ponorogo, Wahyu Hanfi Putra, M.Pd.I. berlangsung hangat dan interaktif. Beragam pertanyaan dari peserta menambah kedalaman pembahasan, menjadikan diskusi semakin hidup hingga akhir sesi. Turut hadir dalam kajian ini Ketua LTN NU Ponorogo, Azmi Mustaqim, M.A.
Melalui kajian ini, LTN NU Ponorogo dan Aswaja NU Center berharap dapat memperluas wawasan masyarakat terkait peran strategis dakwah dalam konteks sosial-politik, serta mengajak semua pihak untuk menjalankan dakwah yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, inklusivitas, dan kebaikan.
Liputan: LTN NU Ponorogo