NU Online Ponorogo – PCNU Ponorogo melalui Lembaga Perekonomian Nahdlatu Ulama (LPNU) sejak tahun 2015 mulai mengembangkan usaha ekonomi keumatan. Upaya itu diwujudkan dengan menghimpun saham warga NU untuk mendirikan swalayan dan grosir di bawah bendera Perseroan Terbatas (PT) Karya Bintang Sembilan (KBS).
Sebagaimana lazimnya sebuah perusahaan publik yang harus menjamin akuntabilitasnya, PT KBS menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Sabtu (20/3) lalu di Planet Warrock Resto Siman. RUPS ini dihadiri oleh Ketua PCNU, Komisaris Utama PT KBS, Direktur KBS, dan para pemegang saham PT KBS.
Dalam laporannya H. Sugeng Hariono Komisaris utama PT KBS, mengungkap perjalanan Bintang selama beberapa bulan terakhir sudah baik. Namun pihaknya masih harus terus meningkatkan kinerja. “Kita harus ikhtiar terus, menuju kemandirian umat,” tegasnya.
Kaji Sugeng sapaan akrabnya menambahkan Bintang Swalayan tentu tidak dapat bisa berkembang sendiri, maka dukungan warga Nahdiyin sangat dibutuhkan. “Utamanya kesadaran dalam penambahan modal dengan pembelian saham,” tukasnya.
Melalui RUPS ini Sugeng juga mengajak warga NU Ponorogo untuk ikut terlibat dalam membesarkan Bintang Swalayan.
“Keuntungannya juga untuk NU struktural dan jama’ah. Jadi jangan ragu berbelanja di Bintang Swalayan,” tuturnya.
Sementara itu ketua PCNU Ponorogo H. Fatchul Aziz saat memberi pengarahan pada pembukaan RUPS PT KBS menyatakan, dibentuknya PT KBS sebagai wujud komitmen kemandirian organisasi, seperti yang dicita-citakan pendiri NU .
“Untuk mendorong usaha itu, mengembangkan produk dan pelayanan, rapat tahunan, pemegang saham seperti saat inipun diadakan,” tandas pria yang akrab dipanggil Pak Aziz ini.
Untuk menuju kemandirian NU, lanjut Fatchul Aziz, PCNU Ponorogo terus memikirkan dan menyatakan dengan karya untuk terus meningkatkan kemandirian NU. Dinyatakan Fatchul Aziz, RUPS PT KBS merupakan upaya untuk meningkatkan kepercayaan pasar.
“Rapat ini (RUPS, Red) dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kapasitas produk agar mampu bersaing di pasaran,” katanya.
Selain alasan pentingnya membangun kepercayaan pasar, RUPS di mata Farchul Aziz juga sebagai sarana evaluasi dan pelaporan tahun buku 2020 dan perencanaan program tahun 2021 guna peningkatan pelayanan kepada umat melalui Bintang Swalayan dan grosir.
Di akhir pengarahannya, Fatchul Aziz berharap agar ke depan Bintang Swalayan semakin mendapat tempat di mata pelanggan.
“Agar pelanggan semakin percaya tentu harus dibantu dengan doa dan usaha, semoga Bintang Swalayan bisa bersaing dengan baik di pasaran,” harapnya.
Reporter: Gayo
Editor : Budi
