NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Empat Pilar Tegaknya Kehiduan Bermasyarakat

NU Online Ponorogo – Rais PCNU Ponorogo KH Mohammad Sholihan Al Hafidz mengingatkan pentingnya mewujudkan dan menjaga 4 pilar tegaknya kehidupan bermasyarakat. Menyitir hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhori, keempat pilar itu adalah ilmunya para ulama, pemimpin yang adil, kedermawanan para aghniya’ (orang kaya, Red), serta do’anya para faqir.

“Ada empat pilar agar kehidupan bermasyarakat ini bisa tegak dan bermaslahat bagi semua orang. Pertama adalah ilmunya poro ulama, lalu pemimpin yang adil, para aghinya’ yang dermawan, dan ketulusan do’a para faqir. Itu kuncinya,” kata Kiai Sholihan saat memberi sambutan usai memimpin istighotsah di acara puncak peringatan Harlah NU ke-98 yang digelar di Aula Kantor PCNU Ponorogo, Minggu (28/2).

Peringatan Harlah NU Ke-98 dengan tema ‘Menyongsong Satu Abad, Meneladani Muassis Menuju Kemandirian NU’ berlangsung sejak pukul 20.00 wib hingga 22.45. Sebelumnya, mulai subuh hingga maghrib, para hafidz yang tergabung dalam Jam’iyyatul Qurro wal Hufadz NU (JQH-NU) Cabang Ponorogo menggelar simaan Al-Quran.

Istighosah yang dipimpin langsung Kiai Sholihan berlangsung khusyu’ dan khidmat. Acara dihadiri pengurus harian Syuriah dan Tanfidziyah PCNU, para ketua dan sekretarus lembaga dan banom NU tingkat Cabang. Secara mengejutkan, sesaat setelah ketua PCNU Drs. H. Fatchul Aziz, MA mengakhiri sambutannya, Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Hj. Lisdyarita tiba-tiba muncul di tengah acara.

Di tengah suasana harmonis dan penuh keakraban, Kyai Sholihan sempat menyentil bupati dengan nada guyonan khas NU. “Kata Pak Bupati kan pringgitan itu juga rumah besarnya NU. Ini sebenarnya terbalik. Justru NU inilah rumah besar kita semua. Termasuk Pak Bupati. Karena Pak Bupati juga termasuk salah seorang pengurus PW GP Ansor Jatim,” kata Kyai Sholihan disambut tepuk tangan pengurus yang hadir.

Menanggapi sambutan Rais PCNU, Bupati Sugiri Sancoko menegaskan, dirinya adalah santri NU yang perlu mendapat bimbingan dari para kiai. “Saya ini juga santri. Dan saya datang ini bukan sebagai bupati, tapi sebagai santri yang ingin ikut merayakan harlah,” sambutnya.

Ketua PCNU Ponorogo Drs. H. Fatchul Aziz, MA dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pengurus dan pimpinan banom NU yang telah ikut mempersiapkan kegiatan harlah NU ini. “Jargon RKT, Rukun-Kompak-Transparan sangat terasa malam hari ini. Suasana kebersamaan ini sangat menyenangkan,” katanya.

Puncak acara Peringatan Harlah NU ke-98 ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua PCNU, lalu diserahkan kepada Bupati Ponorogo. Sekretaris PC Muslimat NU Ponorogo mendapat kehormatan memotong tumpeng untuk diserahkan kepada Wakil Bupati Hj. Lisdyarita. Acara semakin meriah dengan tampilnya grup hadrah Brandal Loka Jaya binaan PAC GP Ansor Kecamatan Ponorogo.

 

Reporter : Idam

Editor : Lege

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *