NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

GP Ansor Ponorogo Jalani Tabarukan di Makam Masyayikh Pacitan

NU online Ponorogo – Menjelang tahun 2020 ini PC GP Ansor Ponorogo berinisiatif untuk melakukan tabarukan kepada para ulama yang telah memperjuangkan Islam di wilayah Ponorogo dan sekitarnya. Karena itu, para pengurus bersepakat untuk mengadakan doa bersama dengan berziarah ke makam masyayikh di Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (5/12).

“Sebagai generasi penerus, sudah seharusnya kita untuk lebih dekat kepada para tokoh ulama dengan cara berziarah sekaligus mengenal sejarah perjuangan beliau pada masa lalu,” kata Syamsul Ma’arif Ketua PC GP Ansor Ponorogo.

Para Pengurus PC GP Ansor Ponorogo tengah menyelesaikan khataman Alquran di makam masyayikh Pacitan
Para Pengurus PC GP Ansor Ponorogo tengah menyelesaikan khataman Alquran di makam masyayikh Pacitan

Lebih lanjut Syamsul menjelaskan, ziarah makan para masyayikh ini waktu yang tepat untuk bertawasul dan tabarukan untuk keselamatan Indonesia yang menghadapi Pilkada serentak. Tawassul dan tabarukan, sebutnya, sekaligus mengharap berkah untuk kader GP Ansor yang akan maju pada pengisian perangkat desa tahun depan.

“Kita bertawasul semoga Pilkada tahun ini berjalan aman tertib sekaligus tabarukan agar sahabat Ansor yang mau menjalani tes pengisian perangkat desa bisa lolos dan dapat membawa kebaikan di semua lini,” tambah Syamsul.

Rombongan PC GP Ansor sebanyak 27 orang berangkat dari Kantor PCNU Ponorogo, selanjutnya langsung menuju ke Pacitan. Makam ulama pertama yang dikunjungi adalah makam Syaikh Yahuda. Di makam yang berada di dukuh Margodadi, desa Nogosari, kecamatan Ngadirojo, Pacitan tersebut rombongan melaksanakan khataman Alquran dan doa. Konon Syaikh Yahuda ini memiliki pertalian nasab dengan Ki Ageng Muhammad Besari Tegalsari Ponorogo.

Para peserta ziarah larut dalam kekhusukan doa
Para peserta ziarah larut dalam kekhusukan doa

Destinasi selanjutnya adalah makam bukit Semanten, tempat KH. Abdul Manan Dipomenggolo (wafat 1860 M) dimakamkan. KH. Abdul Manan Dipomenggolo merupakan pendiri pertama Pondok Tremas Pacitan sekaligus generasi pertama orang Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Seperti halnya di makan Syaikh Yahufa, di bukit Semanten rombongan juga melaksanakan khataman Alquran. Rombongan kemudian menuju ke Tremas dan ditutup dengan Istighosah di makam Gunung Lembu Desa Tremas yang mana disitu dimakamkan para kiai Pondok Tremas.

Wakil Sekretaris PCNU Ponorogo Agus Khorul Hadi yang berkesempatan gabung dengan rombongan menyambut baik kegiatan ini.

“Dengan berziarah ke makam ulama, kita berharap spirit perjuangan beliau kala dulu bisa tertanam ke jiwa Pemuda Ansor. Agar tongkat perjuangan selalu tersambung sehingga bisa memberikan yang lebih baik lagi kepada bangsa dan negara,” ujar salah satu Dewan Instruktur PC GP Ansor Ponorogo.

Ditambahkan Agus, dengan berziarah ada spirit pemahaman sejarah dan spirit juang yang dapat diambil. Karena itu, sebut Agus, peran ulama sangat besar dalam menyebarkan dakwah Islam secara damai perlu diteladani oleh para kader Ansor yang memiliki niat menjadi pemuka masyarakat.

“Bagi sahabat yang mau maju pada pengisian perangkat desa, mereka bisa meniru sosok ulama dalam bermasyarakat dan mencari solusi kehidupan,” pungkasnya.(Miftah)

Reporter: Miftahurrahman
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *