Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh…
Bismillahirrahmanirrahim…
Shollallahu’alaa Muhammad…
Kalau ditanya siapa yang tidak mau masuk surga?
Jawabannya pasti pada mau semuanya.
Setiap umat muslim tentu memiliki keinginan menjadi calon penghuni surga.
Rasulullah, Nabi Muhammad SAW menyebut orang ini akan masuk surga meski ibadahnya biasa saja, tidak terlalu getol dalam beribadah.
Para sahabat Nabi Muhammad SAW penasaran, lantas apa yang membuatnya masuk surga?
Simak kisahnya, rupanya ini watak sederhana sang calon penghuni surga.
Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk masuk surga.
Ada sebuah cerita menarik tentang calon penghuni surga.
Orang itu disebut sebagai ahli surga meski ibadahnya biasa-biasa saja.
Lantas, amalan apa yang ia perbuat sehingga dijamin masuk surga?
Diketahui, cerita tentang ahli surga itu disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Imam Malik no. 20559.
Rasulullah SAW pernah berkata kepada para sahabat “Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni surga.”
Perkataan Rasulullah SAW itu sontak membuat para sahabat penasaran dengan sosok tersebut.
Pada saat itu, para sahabat melihat seorang laki-laki Anshar dengan wajah basah.
Laki-laki tersebut baru saja mengambil air wudhu sambil membawa sepasang sandal jepit.
Sekilas tak ada sesuatu yang istimewa pada laki-laki tersebut.
Keesokan harinya, Rasulullah SAW mengatakan hal yang sama: “Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni surga”.
Para sahabat pun semakin penasaran dengan sosok yang dimaksud Rasulullah SAW.
Namun, laki-laki yang membawa sepasang sandal jepit itu muncul lagi di hadapan para sahabat.
Ternyata Rasulullah SAW kembali mengatakan hal yang sama untuk ketiga kalinya.
Para sahabat kemudian bertanya-tanya apa alasan laki-laki itu disebut sebagai calon penghuni surga.
Salah satu sahabat yakni Abdullah bin Amr bin Ash pun memutuskan untuk membuntuti laki-laki yang disebut sebagai calon penghuni surga itu.
Abdullah bin Amr bin Ash penasaran kira-kira amalan apa yang membuat laki-laki tersebut jadi salah satu orang yang selamat pada hari akhir.
Sahabat Rasulullah SAW itu kemudian meminta izin kepada laki-laki tersebut untuk menginap di rumahnya.
Dengan begitu, dirinya akan mengetahui amalan apa yang dilakukan oleh laki-laki itu.
“Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Jika boleh, aku ingin tinggal bersamamu selama tiga hari,” ujar Abdullah kepada laki-laki itu.
Laki-laki itu pun menyambut dengan gembira: “Tentu, silakan,”
Selama 3 hari menginap, Abdullah hanya melihat si laki-laki melakukan ibadah yang biasa saja.
Laki-laki itu bahkan tak tak pernah menunaikan ibadah sholat Tahajud di sepertiga malam.
Abdullah bin Amr selalu mendengar laki-laki itu berzikir dan bertakbir saat terjaga dari tidur.
Selain itu, laki-laki itu baru bangun saat waktu sholat subuh tiba.
Laki-laki itu juga tak pernah menjalankan puasa sunnah.
Meski begitu, Abdullah melihat bahwa laki-laki itu hampir tak pernah berbicara dan hanya melontarkan ucapan yang baik.
Saat akan beranjak pulang, Abdullah akhirnya mengakui bahwa dirinya menginap hanya untuk mengetahui amalan yang membuat laki-laki itu menjadi calon penghuni surga.
“Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara aku dan ayahku. Tujuanku menginap di rumahmu adalah karena aku ingin tahu amalan yang membuatmu menjadi penghuni surga, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah. Aku bermaksud dengan melihat amalanmu itu aku akan menirunya supaya bisa menjadi sepertimu. Tapi, ternyata kau tidak terlalu banyak beramal kebaikan. Apakah sebenarnya hingga kau mampu mencapai sesuatu yang dikatakan Rasullullah Saw sebagai penghuni surga tanyanya.
Aku tidak mempunyai amalan apa apa, hanya seperti yang kau lihat selama ini.
Ketika Abdullah bin asy ingin keluar rumah, orang itu berkata, selama hidupku aku tidak pernah menyakiti orang lain, aku tidak pernah iri hati, aku tidak pernah hasut. Itu amalanku yang aku lakukan setiap hari..
Selamat beraktifitas pada hari ini
Ya Allah… Jauhkan hati ini dari sifat iri dengki, hasut, lebih lebih menyakiti orang lain… Amiin