NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Istighotsah Puncak HSN Penuh Warna

Sekretaris PCNU Dr.H.Lutfi Hadi Aminudin, M.Ag saat memberi sambutan HSN
Sekretaris PCNU Dr.H.Lutfi Hadi Aminudin, M.Ag saat memberi sambutan HSN

NU online Ponorogo – Puncak peringatan hari santri tahun ini yang digelar PCNU Ponorogo terasa istimewa. Bertempat di lantai dasar gedung terpadu PCNU (21/10) panitia pelaksana hari santri merangkai empat acara secara beruntun.

Serah terima Pataka NU setelah 9 hari dikirab keliling Ponorogo
Serah terima Pataka NU setelah 9 hari dikirab keliling Ponorogo

Dimulai prosesi serah terima pataka NU setelah 9 hari dibawa keliling oleh pasukan Banser, dilanjutkan istighotsah virtual akbar. Rangkaian doa istighotsah sekaligus ditujukan untuk munajat kepada Allah untuk memohon kelancaran munggah molo lantai tiga gedung terpadu PCNU.

Setelah istighotsah berakhir, panitia lomba lalaran imrithi mengumumkan tim dari pesantren yang video lalaran imrithi yang dibuatnya berhasil mendapatkan dukungan viewer terbanyak. Malam itu juga tim LTN NU memutar film “Sang Kyai”.

“Sejak awal kami memang mengemas puncak hari santri 2020 ini dengan menggabungkan beberapa acara, agar semarak,” tukas Dr. Miftahul Huda, M.Ag Ketua Panitia Hari Santri PCNU.

Prosesi serah terima pataka NU yang dihelat PC GP Ansor Ponorogo itu dimulai dengan penyerahan pataka NU dari regu Satkoryon Banser Ponorogo kepada Ketua PCNU . Sesaat kemudian Ketua PCNU yang diwakili Sekretaris PCNU Dr. H. Lutfi Hadi Aminudin, M.Ag menyerahkan pataka NU kepada Ketua PC GP Ansor Ponorogo. Terakhir Ketua PC GP Ansor Ponorogo menyerahkan kembali pataka NU itu kepada regu Satkoryon Banser Ponorogo. Pataka NU ini masih akan diarak kembali menuju ke Pondok Pesantren Nurul Qur’an Pakunden esok harinya.

Jajaran Pengurus PCNU Ponorogo mengikuti Istighotsah
Jajaran Pengurus PCNU Ponorogo mengikuti Istighotsah

Sementara itu, acara istighotsah diawali dengan sambutan PCNU yang disampaikan Sekretaris PCNU. Istighotsah dipimpin Rais PCNU KH.Moh. Sholihan al-Hafidz, disambung oleh Katib PCNU K. Romadhon Fauzi. Dilanjutkan munajat doa untuk keselamatan proses munggah molo gedung terpadu PCNU dipimpin KH. Muhtar Sunarto Wakil Rais PCNU.

Dalam sambutannya Sekretaris PCNU yang akrab disapa pak Lutfi lebih menyinggung sejarah lahirnya hari santri.

“Tidak dapat dipungkiri lagi, sejarah lahirnya hari santri bermula dari peristiwa fatwa resolusi jihad NU yang dicetuskan Hadratussyaikh KH.Moh.Hasyim Asy’ari. Peristiwa ini diakui sebagai sumbangsih santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Kita sebagai santri layak bangga dengan ditetapkannya peristiwa itu sebagai hari santri,” tukas Pak Lutfi.

Sepanjang acara, tidak kurang dari 150 orang terdiri dari jajaran syuriah dan tanfidziah PCNU, pimpinan lembaga PCNU, pimpinan Banom NU tingkat cabang terlihat khusuk mengikuti untaian doa istighotsah. Suasana berubah saat semuanya berkesempatan menyantap bersama nasi tumpeng lengkap dengan ayam panggangnya. Panitia menyiapkan 15 tumpeng yang masing-masing bisa dinikmati 10 orang lebih. Keakraban begitu terasa saat momen berharga itu.

Suasana semakin hangat saat pemandu acara mengumumkan tim lalaran imrithi
dengan viewer terbanyak. Derai tawa mencuat dari semua yang hadir tertawa saat nama Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Pasar Pon, baik putra dan putri diumumkan sebagai pemenang favorit. Pesantren asuhan KH. Fathurrohman Effendi yang juga Wakil Ketua PCNU berhak membawa pulang piala, piagam dan uang pembinaan.

Di penghujung acara, meskipun pemutaran film “Sang Kyai” tidak bisa dilanjutkan karena kendala teknis, tapi tidak satu pun yang menyatakan kekecewaanya.

Menanggapai hal ini, ketua panitia menyatakan, “saya kira tidak masalah, toh sebetulnya kita sudah pernah menonton film sang Kyai. Yang penting, kami bersyukur acara berjalan penuh keakraban,” ungkap Dr. Miftahul Huda, M.Ag.(dam)

Reporter: idam
Editor: budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *