Salah satu kesenian dalam Islam yang hampir dilupakan saat ini adalah seni hadrah ISHARI. Keberadaan seni hadrah ini semakin terpinggirkan oleh zaman. ISHARI sendiri adalah organisasi yang bergerak di bidang sosial keagamaan khususnya di bidang kesenian hadrah. ISHARI mengamalkan thoriqoh atau amalan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW (Mukhlason, 2015). Kesenian hadrah ini memiliki ciri khas tersendiri, shalawat yang dibacakan diiringi dengan rebana (kompang/terbang) dan gerakan tarian peserta laki-laki yang disebut (rodat). Tidak banyak hari ini generasi muda yang masih mengenal seni hadrah ini dibandingkan dengan seni hadrah banjari atau habsi.
Sebenarnya amalan tersebut jika ditelusuri lebih lanjut adalah amalan yang berasal dari kumpulan (Jam’iyah) pembacaan kitab Maulid Syarofu Al-Anam yang dikarang oleh As Syekh Ibnu Jauzi atau Al-Imam Ibnu Qosim Al- Hariri, pembacaan kitab tersebut diiringi dengan rebana hadrah yang disebut terbang oleh masyarakat. Di setiap pembacaan kitab tersebut diimbuhi dengan bacaan sholawat dengan fungsi sebagai jawaban, yang diucapkan saling bersahutan. Yang menarik dalam pembacaan sholawat tersebut adalah adanya gerakan rodat dan lantunan syair yang telah ditentukan oleh para pendiri kumpulan ini (Nuruddin, 2012:1).
Di zaman yang serba instan dan semakin cepatnya arus globalisasi, banyak kesenian yang mulai luntur dan menjadi kehilangan eksistensi tidak terkecuali hadrah ISHARI. Banyak orang yang mulai menilai bahwa seni tidak lagi sejalan dengan arus globalisasi dan mengalami kerusakan (Mukhlason, 2015). Konsumsi publik juga mengalami pergeseran, dari yang awalnya menyukai seni tradisional seperti Jaipong, wayang kulit, Ludruk, seni hadrah dan lain-lain menjadi cinta terhadap musik-musik yang berbau modern seperti jazz, rock, pop, dan lain-lain. Padahal seni yang seharusnya menjadi simbol dan nilai luhur Bangsa Indonesia menjadi luntur akibat arus globalisasi yang semakin tidak terkendali. Tentu saja fakta ini membuktikan kalau penduduk Indonesia lebih menyukai sesuatu atau barang yang instan serta identik dengan penggunaan smartphone yang berlebih utamanya pada generasi muda. Hal ini berimbas pada kebanyakan generasi muda yang tidak lagi memedulikan nilai yang ada pada kesenian tradisional.
Adanya sejarah lokal ataupun kesenian yang mulai dilupakan oleh masyarakat ini membuat sedikit kekhawatiran di kalangan publik di mana suatu saat kesenian dan sejarah lokal akan mengalami kepunahan akibat tidak dilanjutkan oleh para generasi muda. Kurangnya perhatian terhadap kesenian dan sejarah lokal oleh pelajar dan masyarakat menyebabkan banyak nilai-nilai yang ada pada kesenian dan sejarah lokal menjadi luntur, akibatnya banyak nilai dari sejarah lokal yang akhirnya tidak tersampaikan kepada masyarakat. Kesenian lokal dan sejarah lokal harus dikenalkan dengan cara yang mudah dan menarik perhatian pelajar dan Masyarakat. Hal ini menjadi tolak ukur sebuah seni dan sejarah lokal dalam pendekatan pada masyarakat. Tentu dengan dukungan masyarakat itu sendiri, diadakannya kegiatan keagamaan seperti kesenian hadrah ISHARI, dapat memberikan dampak positif untuk warga sekitar khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam ISHARI (Khoiroh et al., 2023). Pengetahuan terhadap sejarah dan kesenian lokal dapat membawa masyarakat untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam sejarah dan kesenian lokal.
Setidaknya, semoga tulisan singkat ini dapat menggugah ingatan kita kembali ke masa lalu, di mana kesenian hadrah ini lestari. Kesenian yang perlu di ‘uri-uri’ supaya generasi penerus kita mengetahui kekayaan kesenian Islam tradisional yang luar biasa.
Daftar Bacaan:
Mukhlason, M. (2015). “Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Hadrah Pasuruan”. Jurnal Studi Islam, 10(2), 128-142
Nuruddin, M. (2012). Seni atau Ibadah, Sebuah Tirani yang Menyingkap Tirani Kejumudan Tradisi Dalam Bingkai Religi. Pasuruan: PC ISHARI Kab. Pasuruan.
Khoiroh, H., Aldiansyah, M., Alfa, M., & Murtadho, C,. (2023). The Phenomenon of Cultural Spirituality : Impact of ISHARI Youth Participation and Their Role in the Community in Rungkut Kidul. Iconities(International Conferences on Islamic Civilization and Humanities), Faculty of Adab and Humanities, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia, 264–288
Susilo, Tanfidzul Haqi., & Jauhari, Najib., “Dinamika Perkembangan Ishari dan Implementasi Nilainya dalam Pembelajaran”, Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 07 (1), 2024.
Oleh: Muhibbudin