NU Online Ponorogo – (12/1) Dalam upaya memberantas maraknya penggunaan knalpot brong yang meresahkan masyarakat, Polres Ponorogo menyajikan inovasi yang tak terduga. Ratusan knalpot brong hasil razia disulap menjadi sebuah karya seni monumental: patung reyog. Patung ini tidak hanya menjadi simbol penegakan hukum, tetapi juga menjadi cerminan kreativitas dan semangat gotong royong masyarakat Ponorogo.
Sore tadi di perbatasan Ponorogo-Madiun, warga dan petugas kepolisian bahu membahu mendirikan patung reyog yang unik ini. Meski di sekitar lokasi sudah berdiri patung reyog yang lebih besar, keberadaan patung baru ini menarik perhatian banyak orang. Pasalnya, patung ini terbuat dari bahan yang tak biasa, yakni kumpulan knalpot brong yang telah disita.
“Ini adalah bentuk kreativitas kami dalam mengatasi masalah knalpot brong,” ujar Hani Rahman salah satu anggota Polres Ponorogo yang berada dilokasi .
βBapak Kapolres ingin memberikan pesan tegas bahwa Ponorogo tidak akan toleran terhadap pelanggaran lalu lintas, terutama penggunaan knalpot brong yang mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat.” Ujarnya lagi.
Pembuatan patung reyog ini tidak hanya melibatkan pihak kepolisian, tetapi juga melibatkan seniman lokal dan masyarakat sekitar. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat untuk menciptakan karya seni yang memiliki nilai estetika dan makna yang mendalam.
“Kami berharap patung reyog ini dapat menjadi simbol kebangkitan budaya reyog di Ponorogo,” ungkap salah seorang warga yang ikut menarik tambang pendirian patung
βSelain itu, patung ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keindahan lingkungan.” Kata Andi yang mendadak ikut membantu.
“Saya sangat senang melihat patung reyog ini. Selain unik, patung ini juga mengingatkan kita untuk tidak menggunakan knalpot brong.” Kata pengendara yang sedang berada di lampuerah menunggu lampu hijau
Pemilihan patung reyog sebagai objek seni bukanlah tanpa alasan. Reyog merupakan kesenian tradisional Ponorogo yang sangat dibanggakan oleh masyarakat. Dengan menggabungkan unsur budaya lokal dengan permasalahan sosial yang ada, patung reyog ini diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi Kabupaten Ponorogo.
Keberadaan patung reyog dari knalpot brong ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang mengapresiasi kreativitas dan inisiatif Polres Ponorogo dalam mengatasi masalah knalpot brong. Namun, ada juga yang skeptis dan mempertanyakan efektivitas langkah ini dalam jangka panjang.
Terlepas dari berbagai pandangan, patung reyog dari knalpot brong ini telah berhasil menarik perhatian masyarakat dan media. Karya seni ini tidak hanya menjadi solusi kreatif untuk masalah knalpot brong, tetapi juga menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyampaikan pesan sosial.
Patung reyog dari knalpot brong ini mengajarkan kita bahwa masalah dapat diubah menjadi solusi yang kreatif. Semoga karya seni ini tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berkarya dan menjaga lingkungan.
Penulis: Nanang Diyanto
Perawat Kamar Operasi di RSUD dr Harjono Ponorogo, LKNU Ponorogo.
