NU online Ponorogo – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nadhatul Ulama (LPBI NU) Ponorogo, merayakan ulang tahunnya ke-3 di Sumber Beji Jl. Aning Darmo Dukuh Pakem Desa Tanjungsari Kec. Jenangan Kab. Ponorogo (9/1). Dalam acara tersebut LPBI NU Ponorogo membuat Gerakan Satu Juta Pohon.
“Saya sangat bangga terhadap masyarakat, khusunya warga Sumber Beji dan Paguyuban Telon Tanjungsari yang telah berkontribusi pada kegiatan ini, karena bagi saya menanam 1 pohon menghasilkan 10 manfaat” ujar Novi Ketua LPBI NU Ponorogo dalam sambutannya.
Kegiatan ini diikuti ratusan warga khususnya warga Sumber Beji dan Paguyuban Telon Tanjungsari.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Jenangan, TNI, Ketua PCNU Ponorogo, Ketua GP Ansor Jenangan, serta perwakilan lembaga dan banom tingkat ranting.
Kepala Desa Tanjungsari Zainul Rofiki, mengapresiasi positif pada kegiatan tersebut. Meski kegiatan dilakukan pada saat suasana pandemi Covid-19, tidak mengurangi antusias para warga, panitia dan tamu yang hadir.
Karenanya demi kelancaran acara, panitia dibantu Relawan Covid-19 serta relawan LPBI NU tetap mengedepankan protokol kesehatan “Semoga kedepannya Sumber Beji dapat Mengalirkan sumber mata airnya sampai di sekitar Desa Tanjungsari seperti dulu lagi ” ujar Zainul Rofiki.
Pada kesempatan yang sama, Kepolsek Jenangan juga menegaskan pentingnya kegiatan tersebut.
“Kita belajar dari lagu yang dibawakan oleh Ebiet G. Ade yang berjudul Berita kepada kawan, di mana salah satu liriknya berbunyi, mungkin Tuhan mulai bosan terhadap tingkah kita, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita “selorohnya.
Maknanya jelas dia, kita jangan hanya bisa menebang pohon saja tanpa diikuti menanam pohon baru. Padahal tegasnya, 1 pohon memiliki 10 manfaat.
” Kita sebagai orang NU harus bersikap seimbang ” ujar Drs.H.Fatchul Aziz, MA ketua PCNU Ponorogo. Ditegaskannya, orang NU yang paling banyak, sehingga apabila suatu desa mengalami bencana maka kita sebagai NU harus siap terjun di tenggah-tengah bencana dan menjadi barisan terdepan.
Akhir-akhir ini tambah dia, Ponorogo mengalami banyak bencana, terutama banjir dan tanah longsor sehingga dengan gerakan menanam seribu pohon ini diharapkan dapat mencegah atau mengurangi bencana. Apabila kita berbaik kepada alam, alampun akan berbuat baik kepada kita. “Menanam satu pohon, menanam satu kebaikan bagi bumi kita”, tandasnya.
Acara berlajut dengan pemotongan tumpeng dan doa, kemudian berlanjut pada simbolis penanaman benih pohon oleh Kepala Desa Tanjungsari yang di saksikan para tamu yang berjalan dengan lancar dan di akhiri dengan foto bersama dengan membentuk formasi huruf L (Rif)
Reporter : Arif
Editor : Budi