NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

LPBI NU Ponorogo OpSAR Orang Hilang di Hutan Kedungbanteng

Apel koordinasi Tim gabungan OpSAR sebelum terjun ke lapangan
Apel koordinasi Tim gabungan OpSAR sebelum terjun ke lapangan

NU Online Ponorogo – Lembaga Penanggulangan Bencana dan perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBI NU) Ponorogo tidak hanya berkutat pada masalah kebencanaan alam saja. Tetapi juga peduli lingkungan alam serta masalah kemanusiaan.

Seperti yang dilakukan pada Sabtu (2/10), LPBI NU Ponorogo terlibat operasi SAR (Opsar) orang hilang. “Dua personil kami (LPBI NU, red ) yaitu Sopian/Popeye dan Adika Bagus hari ini tengah bertugas menangani pencarian orang hilang di kawasan hutan Kedungbanteng, Sukorejo,” ungkap Novi Tri Hartanto, ketua LPBI NU Ponorogo.

Namun tugas kali ini kata Novi, LPBINU bersama sejumlah relawan lainnya. “Tercatat ada 9 relawan yang tergabung dalam Opsar tersebut. Masing- masing BPBD Ponorogo, Pemdes Kedungbanteng, Relawan kantong sedekah, relawan TREP, SAR MTA, Skydors rescue, Mapala, Bahana, serta dibantu warga sekitar,” jelasnya.

Tim opSAR saat melakukan observasi di tengah hutan Kuwung, Kedungbanten-Babadan.
Tim opSAR saat melakukan observasi di tengah hutan Kuwung, Kedungbanten-Babadan.

Kegiatan Opsar tersebut dilalukan setelah adanya laporan dari warga sekitar. Sebagaimana dilaporkan bahwa telah meninggalkan rumah seorang perempuan bernama Sri Mulyati (38) alamat dukuh Kalipucang RT.02 RW.01 desa Kedung banteng Kecamatan Sukorejo sekitar 10 hari yang lalu. Sebelum hilang seorang saksi mata Suprapto (45) sempat bertemu korban di pinggir hutan Kuwong, desa Kedungbanteng kecamatan Sukorejo. Selama 9 hari sudah dicari secara mandiri dikarenakan takut dikenakan biaya jika melapor ke BPBD atau Basarnas. Sehingga hanya melaporkan ke pihak desa. Dan baru hari Kamis (30/9) melaporkan kejadian ke Polsek Sukorejo.

Akhirnya, setelah dilakukan koordinasi, segera dilakukan pencarian. Mulailah Opsar digelar dari pukul 07.00 sampai 17.30. Tim berusaha menyusuri hutan, namun hingga jelang malam, tim belum membuahkan hasil.

“Hasilnya nihil, maka untuk Opsar kali ini dinyatakan ditutup,” tandas Novi.
Diperkirakan faktor lamanya survivor hilang dan juga luasnya wilayah hutan. Meski Opsar kali ini ditutup, tim akan memberikan info kepada pihak terkait terutama Polhut dan warga sekitar bahwa ada orang hilang dan belum ditemukan, sehingga apabila melihat tanda yang ditinggalkan survivor bisa dilakukan pencarian sendiri.

Reporter: Adika Bagus
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *