NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

MAKHLUK PALING HINA

MAKHLUK PALING HINA
MAKHLUK PALING HINA

۞اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰـهِ وَبَرَكاتُهُ‎۞﷽

MAKHLUK PALING HINA

Bismillahirrahmanirrahim…
Shollallahu’alaa Muhammad…

Di sebuah pondok pesantren, terdpt seorang santri yg tengah menuntut ilmu pd seorang Kyai.
Sdh ber tahun2 lamanya si santri belajar. Hingga tibalah saat dimana dia akan diperbolehkan pulang untuk mengabdi kpd masyarakat.

Sebelum Santri pulang, Kyai memberikan sebuah ujian padanya. Pak Kyai berkata pd santrinya.
“Sebelum kamu pulang, dlm 3 hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang ataupun makhluk yg lebih hina dan buruk dari kamu.” ujar sang Kyai.

“3 hari itu terlalu lama Kyai, hari ini saya bisa menemukan banyak orang atau makhluk yg lebih buruk daripada saya.” jawab Santri penuh percaya diri.
Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seseorang ataupun makhluk itu kehadapannya.

Santri keluar dari ruangan Kyai dgn semangat, krn menganggap begitu mudah ujian itu.
Hari itu juga si Santri berjalan menyusuri jalanan. Ditengah jalan, dia menemukan seorang pemabuk berat.
Menurut pemilik warung yg dijumpainya, orang tersebut selalu mabuk2an setiap hari.
Pikiran si Santri sedikit tenang. Dlm hatinya dia berkata,

“Pasti dia orang yg lebih buruk dariku. Setiap hari dia habiskan hanya untuk mabuk2an, sementara aku selalu rajin beribadah.”
Namun dlm perjalanan pulang si Santri kembali berpikir.

“Sepertinya si pemabuk itu belum tentu lebih buruk dariku. Sekarang dia mabuk2an, tapi siapa yg tahu di akhir hayatnya Allah justru mendatangkan hidayah hingga dia bisa khusnul khotimah? Sedangkan aku yg sekarang rajin ibadah, kalau diakhir hayatku Allah justru menghendaki suúl khotimah, bagaimana?
Berarti pemabuk itu belum tentu lebih jelek dariku,” ujarnya bimbang.

Santri itu pun kemudian kembali melanjutkan perjalanannya mencari orang atau makhluk yg lebih buruk darinya.
Di tengah perjalanan, dia menemukan seekor anjing yg menjijikkan. Krn selain bulunya kusut dan bau, anjing tersebut juga menderita kudisan.

“Akhirnya ketemu juga makhluk yg lebih jelek dari aku. Anjing ini tdk hanya haram, tapi juga kudisan dan menjijikkan.” teriak Santri dgn girang. Dgn menggunakan karung beras, si Santri kemudian membungkus anjing tersebut untuk dibawa ke Pesantren. Namun ditengah jalan, tiba2 dia kembali berpikir,

“Anjing ini memang buruk rupa dan kudisan. Namun benarkah dia lebih buruk dari aku? Oh tdk, kalau anjing ini meninggal, maka dia tdk akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yg dilakukannya di dunia.
Sedangkan aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama di dunia dan bisa jadi aku akan masuk ke neraka.”

Akhirnya si santri menyadari bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari anjing tersebut.
Hari semakin sore.
Si Santri masih mencoba kembali mencari orang atau makluk yg lebih jelek darinya. Namun hingga malam tiba, dia tak jua menemukannya.Lama sekali dia berpikir, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke pesantren dan menemui sang Kyai.
“Bagaimana anakku, apakah kamu sdh menemukannya?” tanya sang Kyai.
“Sudah, Kyai,” jawabnya seraya tertunduk…

Selamat beraktifitas pada hari ini

Ya Allah… Jadikan kami orang yang selalu tawadhu dihadapan semua mahkluqmu.. amin

Al-Faqir
H. Marhaban Ahmad
PP ilhamul qudus
Ponorogo

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *