NU Online Ponorogo – Sekretariat PCNU Ponorogo dalam seminggu terakhir kembali menggerakkan MWC NU se-Ponorogo untuk mengaktifkan Admin Kartanu. Sesuai petunjuk PBNU, masing-masing MWC NU diharuskan menerbitkan surat mandat kepada Admin Kartanu yang ditunjuknya.
“Dalam surat mandat harus dicantumkan nomor hp dan akun email masing-masing Admin (Kartanu, Red),” ungkap Moh. Asrofi, Admin Kartanu PCNU Ponorogo.
Pantauan NU Online Ponorogo di grup WA MWC NU Kab. Ponorogo, semua MWC NU telah mengirimkan data nama dan nomor hp Admin Kartanu yang ditunjuknya.
Opi, sapaan akrabnya, menjelaskan pentingnya setiap Admin Kartanu memiliki akun email pribadi. Dikatakannya, setiap Admin memiliki hak untuk mengakses aplikasi Kartanu untuk menginput data orang lain. Meski begitu, setiap orang juga dapat menginput data secara mandiri menggunakan akun pribadinya.
“Sebagian besar warga NU belum tentu punya akun untuk dapat mengisi data di aplikasi Kartanu. Maka ini (input data, Red) menjadi tugas Admin,” imbuhnya.
Proses cetak Kartanu, disebut Opi, hanya dapat dilakukan Admin PCNU. “Jadi Admin MWC NU bertugas sebagai Koordinator para Admin dari setiap Ranting, juga yang mengurus pencetakan Kartanu ke Sekretariat PCNU,” terang Opi.
“Kami telah mengedarkan google form agar diisi para Admin MWC NU, sebagai data untuk koordinasi berikutnya,” kata Opi.
PCNU Ponorogo sendiri sejak launching Kartanu Maret yang lalu telah menunjuk Tim Sensus Warga NU Ponorogo melalui Pengadaan Kartanu. Tim ini dikomandani Taufik Asyhari, S.Pd, Wakil Sekretaris PCNU, dibantu unsur Wakil Sekretaris lainnya, juga Bendahara dan Staf Administrasi.
Kepada NU Online Ponorogo, Sekretaris PCNU Dr.H. Luthfi Hadi Aminudin, M. Ag menjelaskan data dalam formulir memuat pemetaan potensi dan profesional warga NU.
“Senyampang itu (data Kartanu, Red) maka akan berguna untuk pemetaan warga NU, tidak hanya dari jumlah, tapi juga potensinya,” tandas Pak Luthfi, sapaan akrab Dekan FEBI IAIN Ponorogo ini.
Terpisah, Ketua PCNU Ponorogo Drs. H. Fatchul Aziz, MA menyambut baik aktivasi Admin Kartanu MWC NU ini. Menurutnya, Admin dalam proses pembuatan Kartanu di setiap tingkatan diperlukan agar pelaksanaan tugas ini bisa berjalan secara profesional dan terukur. “Jadi, biar progressnya bisa termonitor dengan baik, dan di akhir tugas ada LPJ, ” ujarnya.
Pak Aziz juga mengatakan keberadaan Admin Kartanu sangat penting karena masih banyak warga Nahdliyyin yang gagap teknologi. “Maka perlu pendampingan Admin,” tegas Pak Azis.
Pak Aziz berharap kepada Tim Admin melakukan jemput bola dalam pendataan warga NU secara berjenjang. Mulai komunitas NU paling bawah, Ranting NU, baru datanya diakumulasi di MWC NU dan berakhir di Sekretariat PCNU untuk proses pencetakan Kartanu.
Reporter: Idam
Editor : Budi