NU Online Ponorogo- Semakin minimnya pengurus jenazah yang ada di beberapa wilayah khususnya wilayah kecamatan Babadan Ponorogo, memantik semangat PAC GP Ansor Babadan untuk mengadakan Diklat Tajhizul Mayyit atau Pelatihan Merawat Jenazah, Ahad (2/10).
Bertujuan untuk menunjang SDM yang nantinya mampu dan siap menjadi perawat jenazah di daerahnya masing-masing.
Gelaran Diklat Tajhizul Mayyit ini dilaksanakan di Masjid At-Taqwa Jl. Poncosiwalan, Ngunut, Babadan Ponorogo. Dengan pemateri dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Ponorogo yaitu Kyai M. Nur Sholihin.
Peserta yang mengikuti acara ini terdiri dari perwakilan delegasi Ranting NU, Ansor, Fatayat, guru Madin, Guru MI, dan masyarakat umum dengan jumlah total 114 peserta.
Acara dibuka langsung oleh Ketua Tanfidziah MWC NU Babadan, KH. Abdurrohim yang sekaligus membuka serangkaian peringatan Hari Santri yang di adakan keluarga besar MWC NU Babadan.
Acara dilanjutkan sesi materi perawatan jenazah meliputi tata cara memandikan, mengkafani, mensholati, dan mengubur jenazah.
Usai materi dilanjutkan ishoma dan pasca isoma ada sesi dimana peserta diberi kesempatan untuk praktik secara langsung.
Muhammad Latif Nahrowi, Ketua PAC GP Ansor Babadan menyampaikan,
tujuan acara ini adalah untuk menyiapkan SDM yang faham, mampu, dan siap baik laki-laki maupun perempuan untuk melakukan perawatan jenazah ketika ada orang meninggal.
“Kita berharap, agar dalam proses perawatan jenazah semua bisa melakukan dengan baik dan benar agar sesuai syariat yang telah di ajarkan,” ujarnya.
Dalam diklat ini, sebagai penunjang pemahaman masing-masing peserta juga diberi buku panduan terkait merawat jenazah yang diambikan dari rujukan kitab-kitab aslinya. Selain itu buku ini bisa digunakan dan dijadikan referensi dalam merawat Jenazah bukan hanya untuk kalangan Nahdliyin saja akan tetapi bisa untuk umat Islam secara keseluruhan.
Reporter: Husnul Khotimah/ media PAC Ansor Babadan
Editor: Budi
