NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

“PKL” Solusi Minimnya Tradisi Literasi Kader NU

“PKL” Solusi Minimnya Tradisi Literasi Kader NU

“PKL” Tradisi Literasi Kader NU

NU Online Ponorogo- Menulislah bila ingin dikenal. Sebuah kata bijak yang menjadi pemantik bagi penulis pemula. Sejarah telah membuktikan, keberhasilan tokoh-tokoh besar NU juga diawali dari intens menulis. Karenanya, membentuk kader muda Nahdlatul Ulama (NU) yang gemar menulis menjadi sebuah tuntutan. Setidaknya itu garis besar tujuan dilaksanakannya Pelatihan Kader Literasi (PKL) se-Mataraman, oleh literasi center Lembaga Ta’lif wa Nashr (LTN) PW NU Jawa Timur di Aula MA Putri Ma’arif Ponorogo, Ahad (11/09).

“Pelatihan ini digelar karena kami merasa prihatin tradisi literasi pada masyarakat Indonesia, khususnya NU yang masih minim,” kata Ketua Literasi Center, Ahmad Mukani.

Outputnya, diharapkan setiap kader (muda) NU, bisa menulis profil kyai di daerahnya masing-masing, khususnya di Jawa Timur.

Sekretaris PW LTN NU Jawa Timur, Ahmad Karomi, menjelaskan kader literasi memiliki potensi merubah peradaban dunia. Apa yang ditulis oleh para kader muda NU bisa menjadi inspirasi generasi selanjutnya. “Pelatihan kader literasi ini diharapkan menambah website dan kajian keilmuan Nahdlatul Ulama,” kata Ahmad Karomi.

Hal senada juga diungkap Ketua PCNU Ponorogo, Fathul Aziz. Menurutnya, Pelatihan Kader Literasi, cukup penting, sesuai tuntunan zaman sekarang.
“Semoga kalian semua bisa membawa dampak luar biasa, khususnya kaitan dengan literasi, bisa mewarnai arus informasi yang cukup pesat saat ini,” ungkapnya.

Pelatihan Kader Literasi (PKL) digelar selama satu hari, pagi hingga malam, dengan mendatangkan pemateri, yaitu Nailatin Fauziyah ( Kaprodi Psikologi UIN Sunan Ampel), Isno El-Kayyis (Penulis Buku Profil Kiai Mojokerto), Ayunda Rahmawati (Redaktur mediamerahputih.id.), dan Nur Faisal (Bidang Jurnalistik PW LTN NU Jatim).

Perlu diketahui, peserta PKL kali ini diikuti 45 peserta berasal dari kader-kader muda NU di wilayah mataraman (Pacitan, Ponorogo, Madiun kota, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk).

LTN NU Ponorogo kali ini ditunjuk menjadi “Sohibul Bait” tuan rumah pada PKL putaran ke 2 setelah zona Utara ( Lamongan, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik). Termasuk gelaran PKL di Ponorogo dinilai sukses. Peserta utusan dari 6 PC LTN NU tampak antusias mengikuti agenda yang digelar PW LTN NU Jatim.

Sementara itu, Budi Hermawan, ketua LTN NU Ponorogo mengaku bangga dan terima kasih atas ditunjuknya sebagai tuan rumah.
“Terima kasih, kita telah diberi amanah untuk ketempatan agenda PKL se-Mataraman. Rasa bangga sudah tentu, karenanya kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjadi tuan rumah yang baik,” ungkap Budi Hermawan.

Pada kesempatan itu, panitia PKL PW LTN NU Jatim juga memberikan cinderamata berupa buku-buku literasi karya penulis dari PW LTN NU Jatim. Sebaliknya, dari LTN NU Ponorogo menyerahkan sebuah buku “Sejarah NU Ponorogo”yang merupakan hasil karya dari Litbang NU dan LTN NU Ponorogo.

Reporter/Editor: Budi Hermawan

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *