NU Online Ponorogo-
Pengurus Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo menggelar Pesantren Kilat, Sabtu hingga Kamis (25-30/12).
Dipusatkan di Sekretariat PR IPNU-IPPNU setempat dengan memanfaatkan liburan sekolah.
Digelar selama 5 (lima) hari mulai 25 hingga 30 Desember 2021.
Ketua PAC IPNU Kecamatan Sawoo sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, agenda ini merupakan agenda positif dan perlu ditiru dalam mengisi hari libur. Selain itu, juga dapat menjadi terobosan untuk terus mengenalkan ajaran Ahlussunah wal jamaah An- Nahdliyah kepada pelajar di usia dini. “Daripada liburan hanya main Gadget yang kurang bermanfaat mending ikut pesantren kilat ini. Lebih bermanfaat dan untuk memperdalam ilmu agama,” ucapnya.
Ketua panitia pesantren kilat, Ahmad Fuadi mengungkapkan, dalam pesantren kilat tersebut diisi dengan berbagai kegiatan positif. Mulai dari sorogan kitab, muroja’ah, dimana, dan shalawatan.
“Biasanya ditutup ujian syaafahi dan ujian tahriri sebagai pemantapan dari materi yang disampaikan. Adapun materi yang diajarkan meliputi fiqih, akidah dan akhlak, tarikh (sejarah Islam), tajwid, bahasa Arab, Pegon, serta pelajaran Khat.
“Tidak hanya diajarkan materi, namun para peserta juga diajarkan pembiasaan untuk shalat berjamaah lima waktu, shalat tahajud, dan shalat Dhuha,” terangnya.
Menurut Ahmad Fuadi, kegiatan pesantren kilat ini merupakan agenda liburan yang ditunggu-tunggu warga Kecamatan Sawoo, khususnya Desa Grogol. Hal tersebut karena termasuk kegiatan positif bagi pelajar dan mendapat respon baik dari para orang tua/wali.
“Harapan kami dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta pelajar untuk mencintai pesantren, serta dapat menumbuhkan jiwa-jiwa santri yang dapat berguna bagi masyarakat,”imbuhnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 60 peserta terdiri 14 laki-laki dan 46 perempuan. Mereka terdiri dari siswa kelas 4-6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan kelas 1-3 SMP.
“Kegiatan pesantren kilat ini sangat baik dan mendidik. Harapan mengikuti kegiatan ini agar setelah selesai dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih berbakti pada oran tua, serta mengetahui banyak ilmu agama,” tutur Syarifah, salah satu peserta.
Editor: Budi