- NU Online Ponorogo-
Haul Gus Dur, Mbah Kayubi dan Refleksi Akhir Tahun 2021 digelar keluarga besar PAC GP Ansor Ponorogo di TPST Tonatan Jum’at (31/12).
Digelar secara sederhana tapi penuh khidmat. Dihadiri jajaran Sekretaris PCNU Ponorogo Dr.Idam Mustofa, juga Agus Nasyirudin ( Gus Lege), sesepuh Banser Ahmad Subchi (Kalibek), Ketua LPBINU Ponorogo Novi Tri Hartanto, Ketua Sarbumusi kang Darto, ketua Lakpesdam, ketua LTNNU, juga sahabat-sahabat Banser Kota Ponorogo.
Ajang refleksi akhir tahun diwarnai sambutan semua ketua lembaga dan banom NU Ponorogo.
Perhelatan haul Gus Dur dan Mbah Kayubi menurut ketua panitia Ketua Ansor PAC Ponorogo menjadi moment perdana dan terasa istimewa. “Alhamdulillah acara malam ini bisa terlaksana dan dihadiri para pimpinan lembaga dan banom,” ungkap Asror, ketua Ansor PAC Ponorogo.
Mengenang perjuangan Gus Dur seperti dituturkan Dr.Idam Mustofa dalam sambutannya menambah semangat para kader Ansor dan Banser PAC Ponorogo.
Sementara itu, cerita banyak tentang Mbah Kayubi diwedar Ahmad Subchi.
“MZ Kayubi itu kelahiran desa Pengkol. Pernah sekolah di Sekolah Rakyat (SR) di Nologaten,” terang Kalibek mengawali cerita sejarah MZ Kayubi.
Muhammad Zainudin Kayubi jelas Kalibek masih keturunan Nedo Besari, yaitu salah satu anak turun Kyai Besari Tegalsari. Kebanyakan kader NU tidak mengenang sejarah MZ Kayubi.
Cerita menarik dituturkan Gus Lege ketika diberi waktu mengenang kehebatan Gus Dur. Guyonan ala Gus Dur banyak diungkap oleh Lege.
“Fenomena sosok Gus Dur selalu menarik untuk disimak,” tandas Lege.
Menurut Gus Dur seperti dituturkan Lege, Ketika orang itu benar, saya tidak meyakini kebenaran itu.
Refleksi akhir tahun, kebohongan jika dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebenaran. Dan itu pasti terjadi.
Reporter/Editor: Budi