NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Sambut Malam Ganjil, Takmir Masjid NU Ponorogo Berikan Panduan Qiyamullail

Suasana jamaah masjid NU dengan protokol kesehatan
Suasana jamaah masjid NU dengan protokol kesehatan

NU Online Ponorogo- Takmir masjid NU Ponorogo mengeluarkan rilis tata cara ibadah salat dan zikir pada malam-malam ganjil bulan Ramadhan, Ahad (2/5).

Dalam rilisnya yang disebarkan ke berbagai medsos, Takmir masjid memberikan panduan urutan salat lail dan aurod (kumpulan zikir, Red) yang akan diamalkan pada setiap malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Rangkaian salat, sebut rilis Takmir, terdiri dari salat taubat dua rakaat, dilanjutkan dua rakaat salat tahajud. Rangkaian salat berikutnya adalah salat tahajud dua rakaat dan salat hajat, juga dua rakaat. Untuk salat hajat ditentukan bacaan suratnya, rakaat pertama setelah fatihah dibaca surah Al-Kafirun sebelas kali, Rakaat kedua setelah fatihah dibaca surah Al-Ikhlas sebelas kali.

Setelah salat hajat masih ada salat tasbih sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam. Salat sunnah mutlak dua rakaat akan mengakhiri rangkain salat malam. Pada rakaat pertama dan kedua salat yang disebut sebagian orang dengan salat lailatul qadar ini dibaca surah Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali.

Suasana Area Parkir / Depan Masjid NU Ponorogo
Suasana Area Parkir / Depan Masjid NU Ponorogo

Adapun rangkaian aurat yang akan dibaca terdiri dari bacaan istighfar seratus kali, salawat dan kalimat “Allahumma innaka ‘afuwwun karim, tuhibbu al-afwa fa’fu ‘anni.” Usai tiga bacaan itu, dibaca kalimat thoyyibah dan diakhiri doa oleh Imam.

Saat diminta keterangan, Gus Muqorrobin Wakil Ketua Takmir Bidang Ibadah menjelaskan penyelenggaraan qiyamullail di masjid NU ini perdana setelah belasan tahun terhenti tanpa ada penyebab yang jelas.

“Ini (qiyamullail, Red) sebenarnya permintaan para jamaah masjid NU, karena mereka sangat rindu dengan qiyamullail di malam ganjil. Sebab, konon Takmir masjid NU memang pernah mengadakan qiyamullail, terus berhenti tanpa ada yang tahu penyebabnya,” kata Gus Muqorrobin kepada NU online Ponorogo.

Qiyamullail, terang Gus Muqorrobin dilaksanakan pada malam-malam ganjil, mulai pukul 01.00 WIB – selesai. Para hafidz dari Jam’iyatul Qurra’ wa al-Huffadz (JQH) NU Cabang Ponorogo yang bertindak sebagai Imam salat secara bergiliran.
Sebagai pemberitahuan kepada jamaah yang ingin mengikuti , 10 menit sebelum pukul 01.00 WIB petugas masjid mengumandangkan pujian-pujian.

Takmir masjid NU Ponorogo tetap meminta seluruh jama’ah untuk tetap menjalankan qiyamullail dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Gus Muqorobin menyebut, takmir hanya membatasi jumlah jama’ah maksimal 50% dari kapasitas masjid.

“Karena ini pertama, seandainya saja banyak peminatnya, Takmir akan membatasi separuh dari kapasitas masjid. Masjid NU diperkirakan memuat 600 orang pada situasi normal,” tandasnya.

Reporter : Idam
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *