NUonline Ponorogo – Kiprah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam khidmat kepada Kiai/ Alim/ Ulama, Nahdlatul Ulama (NU) dan Bangsa Indonesia, tidak diragukan lagi. Keberadaan paramiliter NU itu terus berkhidmat dibawah kibaran Bendera NU. Banyak hal nyata atas manfaat kekhidmatan BANSER yang dapat dirasakan warga Nahdiyin. Salah satunya dengan keberadaan BANSER HUSADA (BASADA) yang berkhidmat dibidang kesehatan pada saat terjadi musibah, bencana alam ataupun saat acara-acara NU, mulai dari pengajian dan lainnya.
Kali ini, spesial dihari santri dan penutupan Kirab 100 Doa Pager Bumi KH Hasyim Asy’ari, kirab Pataka NU dan pusaka Tegalsari Gerakan Pemuda (GP) ANSOR Cabang Ponorogo, di lapangan Pakunden, BANSER Ponorogo, bersama-sama NU, dan Badan Otonom (Banom) 10 hari penuh mengawal jalannya perayaan hari santri. Hingga dihari puncak perayaan, BANSER tetap istiqomah dibarisan masing-masing tugas pokok dan fungsi. Mulai dari BALANTAS (BANSER Lalu Lintas)yang selalu membantu keamanan dan kenyamanan pengguna lalu lintas, BAGANA (BANSER Tanggap Bencana) yang siap terjun bebas dalam membantu korban bencana alam, hingga tugas-tugas khusus seperti Detasemen Khusus Asma’ul Husna.
Di kaum hawa sendiri, ada Fatayat BANSER (Fatser), Detasemen Wanita Serba Guna (Denwatser) yang juga mengisi posisi-posisi di tupoksi masing-masing bagian BANSER.
Tentu pada apel kali ini, BASADA di lapangan apel hari santri 2020, memiliki peran vital, untuk memastikan kondisi kesehatan para peserta apel. Seperti yang ditunjukan oleh BASADA Ponorogo, yang sigap dan cepat untuk membantu peserta apel yang sedang mengalami kelelahan, bahkan pingsan di lapangan apel.
Mereka tanpa diminta langsung, mendatangi santri yang sedang sakit dan tiba-tiba pinsan. Lalu mereka dengan ilmu kesehatannya langsung memberikan pertolongan pertama pada santri yang mengalami hal tersebut. Kemudian mereka juga langsung membawa santri yang memang belum reda pada pertolongan pertama ke rumah sakit.
Azis Istiawan Kepala Satuan Khusus (Kasatsus) BASADA cabang Ponorogo, mengatakan para BASADA sudah mendapatkan pendidikan mengenai kesehatan di instansi terkait . Jadi sudah menjadi tugas mereka apabila ada yang membutuhkan pertolongan.
“Tak hanya even besar, seperti ini. Kami pokoknya bakal tolong warga Nahdiyin yang membutuhkan pertolongan pada saat pengajian NU ataupun acara NU yang lain dan tentu untuk acara sosial, kemanusiaan,” katanya, usai acara tersebut kepada NU Online, Kamis (22/10/2020).
Ia mengungkap sudah menjadi lazimnya santri melayani umat, apalagi para santri, Kiai, Alim, Ulama. BASADA akan berada dibarisan terdepan untuk hal itu.
“Dibawah Nahdlatul Ulama, tentu sudah tugas Kami,”terangnya.
Sementara itu, Kiai Fatchul Azis Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo mengaku sangat bangga kepada BANSER Ponorogo baik ditingkat ranting, Pimpinan Anak Cabang, hingga Cabang. Meski tanpa biaya mereka benar-benar menjadi barisan terdepan sebagai benteng NU.
“Luar biasa untuk seluruh BANSER, Fatser, dan Denwatser, mereka bertugas dengan baik di masing-masing fungsinya,” tegasnya.
Kiai Azis menambahkan sebagai santri NU, BANSER telah membuktikan dengan baik dan tulus secara pribadi maupun kelompok dalam menjaga NU.
“Semoga kita semua, diakui sebagai santri Mbah Hasyim Asy’ari dan mendapat syafaat Kanjeng Nabi Muhammad di Yaumil akhir nanti,” pungkasnya.(dam)
Reporter : Yoga Karim
Editor: Budi