Assalamualaikum, Wr., Wb.
Warga Nahdliyin yang dirahmati Allah, sebentar lagi kita akan menyambut hari Raya Idul Fitri 1446 H. Untuk itu, Tim redaksi NU Online Ponorogo telah menyiapkan teks khutbah Idul Fitri. Khutbah Idul Fitri kali ini berjudul “Semangat untuk Meningkatkan dan Mensinergikan Ibadah Individual dan Ibadah Sosial.”
Khutbah 1
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَر اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ. الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلَا، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى : وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Kaum muslimin, muslimat jamaah shalat ’idul fitri yang dimulyakan Allah SWT.
Hari ini adalah hari yang sangat berbahagia bagi umat Islam, hari kemenangan umat islam. Umat Islam yang berpuasa dengan iman dan mencari Ridha Allah SWT telah diampuni dosanya. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus tetap meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangannya. Tidak ada bekal yang paling baik untuk kita bawa ketika kita meninggal nanti kecuali takwa kita kepada Allah SWT. Ketahuilah para jamaah, takwa inilah tujuan dari puasa yang telah kita lakukan. Takwa inilah isyarat yang diberikan oleh Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.
Pada hari ini kita juga patut bersyukur, karena banyak di antara kita yang sudah tiada. Para hari raya tahun lalu sebagian di antara kita masih bersama kita, namun saat ini mereka telah tiada. Mereka telah dipanggil oleh Allah SWT. Oleh karena itu, Syukur itu harus kita wujudkan dengan meningkatkan ibadah, sehingga setelah puasa ibadah kita lebih meningkat dari sebelumnya dan juga lebih peduli terhadap sesama.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah shalat ‘idul fitri yang berbahagia
Bulan Ramadhan adalah sekolah atau madrasah besar, Puasa dibulan Ramadhan mengajarkan kepada umat Islam banyak hal. Di antaranya adalah pelajaran tentang pentingnya umat Islam memahami hakikat kemanusiaan yaitu sebagai hamba. Sebagai hamba, manusia memiliki kekurangan tidak makan satu hari saja, tubuh manusia lemah. Kekurangan cairan saja manusia mangalami dehidrasi. Oleh karana itu, puasa mangajarkan kepada umat Islam untuk tidak sombong atas apa yang dimiliki. Apa yang dimiliki manusia (kekayaan jabatan, gelar, pangkat dan posisi) sesungguhnya hanyalah sementara. Jika Allah SWT, Sang pemilik mengambilnya, dalam sekejab, sirnalah semuanya. Karena itu, mari setelah puasa ini, kehambaan kita, kita tingkatkan, Caranya adalah dengan mamperbanyak dan meng-istiqomahkan dzikir, tasbih, membaca al-Qur’an sholat sunah dan lain-lain bukankah Allah SWT berfirman dalam Surah Ad-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الجِنَّ وَالاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kapada-Ku
Rasulullah SAW Juga bersabda sabagaimana dalam Riwayat Al-Baihaqi:
أَحَبُّ الْاَ عْمَالِ إِلِى اللهِ مَا دُوِّمَ وَإِنْ قَلَّ
Artinya: Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dirutinkan atau dilanggengkan, meskipun hanya sedikit jumlahnya.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah shalat ‘idul fitri yang berbahagia
Pelajaran lainnya dari puasa adalah tentang pentingnya ibadah sosial, peduli terhadap sesama itulah sebabnya memberi makanan berbuka dan sedekah pada bulan Ramadhan memiliki pahala yang besar. Lebih dari itu, puasa diakhiri dengan perintah zakat fitrah bahkan jika seseorang menjalankan puasa, namun tidak membayar zakat fitrah, maka ibadah puasanya tidak sempurna.
Syekh Zakaria Al-Arshon dalam Kitab Hasyyah al-Jamal ala al-Minhaj, juz 4, halaman 228 dan Syekh Abi Bakar Syata ad-dimyati dalam Kitab Hasyiyah I’anat al-Thalibin juz 2, halaman 190 telah menjelaskan ketidaksempurnaan puasa sebelum zakat fitrah ditunaikan.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah shalat ’idul fitri yang berbahagia
Puasa dan zakat fitrah adalah gambaran dari kehidupan manusia yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial sebagai makhluk individu, Ibadah yang dilakukan adalah ibadah mahdhoh yaitu ibadah per orang seperti shalat, membaca al-Qur’an, berzikir dan lain-lain. Namun sebagai makhluk sosial manusia harus menjalankan ibadah ghoiru mahdhoh atau ibadah sosial seperti membantu anak yatim (mensekolahkan mereka dan lain-lain), membantu fakir miskin (memberi bantuan usaha dan lain-lain). Setelah puasa, oleh karena itu wahai kaum muslimin dan muslimat, ayo jadikan diri kita manusia yang mampu menyeimbangkan dua model ibadah tersebut yaitu ibadah individual dan ibadah sosial. Ketahuilah, telah diceritakan dalam hadis Qudsi, ada seorang hamba yang dihentikan oleh Allah SWT untuk masuk ke surga. Sang hamba protes, namun dijawab oleh Allah SWT, kenapa ia dihentikan. Alasannya adalah sang hamba terlalu konsen kepada ibadah mahdhoh namun melupakan ibadah sosial. Ia memiliki tetangga berupa anak yatim, namun ia tidak memberinya pakaian (menyantuninya). Ia juga memiliki tetangga yang miskin namun ia tidak memberinya makanan dan minuman. Kaum muslimin, Semoga kita termasuk hamba yang seimbang dalam ibadah tersebut. Amiin. Ingatlah bahwa Allah selalu menggabungkan antara dua ibadah itu, misalnya menggabungkan antara perintah sholat (gambaran ibadah individual) dan perintah zakat (gambaran ibadah sosial). Dalam surah al-Bayyinah ayat 5 misalnya Allah berfirman:
وَمَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ حُنَفَآءَ وَيُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيۡنُ الۡقَيِّمَةِ
Artinya: Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-nya lagi hanif (istiqamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘idul fitri yang berbahagia.
Jika kita telah mampu menyeimbangkan ibadah individual dan ibadah sosial tersebut setelah bulan Ramadhan ini, berarti kita telah “ber-Syawwal”. Syawal artinya meningkat. Apanya yang meningkat?. Jawabannya adalah meningkat ibadah individual dan meningkat ibadah sosialnya. Jika dalam ibadah individual, kita merasa belum memiliki pengetahuan, kita bisa selalu belajar dan ikut majlis atau pengajian yang diadakan oleh kyai-kyai NU atau pengajian-pengajian yang diadakan oleh NU. Demikian pula, agar ibadah sosial kita bisa lebih tepat sasaran, sebaiknya kita salurkan melalu Lembaga NU yaitu NU-Care LAZIZNU, suatu Lembaga amil di bawah naungan NU. Semoga kita termasuk orang-orang yang meningkat ibadahnya sesuai dengan nama bulan yang sedang kita lalui ini yaitu Bulan Syawwal dan semoga kita diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa tahun depan serta berhari raya idul fitri lagi dengan iman yang telah meningkat. Amiin.
Khutbah 2
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ
وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. لآ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لآ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعْمَالِنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا فِيْ رَمَضَانَ وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يُقِيْمُهَا وَيُدِيْمُهَا وَيُحْيِيْهَا بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ