NU Ponorogo Online – Para masyayikh dan ulama NU dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur bakal berdatangan ke Ponorogo. Berdasarkan informasi, ada sekitar 40 masyayikh dari jajaran PWNU Jatim, serta 100 ulama utusan pondok pesantren se-Jatim. Diperkirakan, para masayikh dan ulama NU akan memasuki Kota Ponorogo mulai Sabtu (18/6) dini hari.
“Informasinya, ada sebagian yang datang Jum’at tengah malam atau sekitar Sabtu dini hari. Jadi ada yang rombongan, ada yang berangkat sendiri-sendiri,” kata Wakil Sekretaris PCNU Ponorogo, Agus Khoirul Hadi, S.Pd.I.
Kedatangan para masayikh dan ulama NU tersebut dalam rangka memenuhi undangan untuk menghadiri perhelatan akbar yang akan diselenggarakan PWNU Jatim di Kota Reog, 18-19 Juni 2022. Perhelatan akbar bertajuk ‘Bahtsul Masail dan Mujahadah Kubro 9.999 Kader NU se-Jatim’ tersebut akan digelar di Area Masjid Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo.
Ketua PCNU Ponorogo Drs. H. Fatchul Aziz MA mengatakan, acara tersebut merupakan kegiatan rutin Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jatim setiap 6 bulan sekali. Kebetulan PWNU Jatim juga menginstruksikan kepada PCNU Ponorogo agar menggelar Mujahadah Kubro bagi kader-kader NU. “Ponorogo dalam kegiatan ini hanya sebagai panitia lokal saja,” kata Fatchul Aziz.
Melalui kegiatan ini, kata Fatchul Aziz, PCNU Ponorogo berharap mendapatkan keberkahan. Utamanya dalam hal pengembangan dakwah Islam Aswaja. “Kami berharap, para peserta Bahtsul Masail maupun Mujahadah Kubro bisa mengoptimalkan kegiatan ini sebagai sarana silaturrahim bagi kader, sekaligus ngecharge energi juang kepada Mbah Ageng (KH. Mohammad Besari, Red) dan Mbah Hasan (KH. Moh. Hasan Besari, Red).
Selain masyayikh dan ulama, kader NU dari berbagai penjuru kabupaten/kota di Jatim juga akan ikut berdo’a bersama di Tegalsari. “Kami perkirakan, masa yang akan hadir lebih dari lima belas ribu kader,” terang Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag, Sekretaris PCNU Ponorogo.
Perkiraan jumlah massa yang akan hadir tersebut bukan tanpa perhitungan. Berdasarkan update laporan yang masuk ke sekretariat per Kamis (16/6) saja, sudah mencapai 8 ribu orang. Padahal, baru 22 PCNU yang melaporkan. Masih ada 23 PCNU yang belum melaporkan. “Itu pun belum termasuk Ponorogo,” tegasnya.
Lebih jauh dijelaskan Luthfi, ada 2 rangkaian acara yang akan digelar. Pertama, Bahtsul Masail selama 2 hari yang akan diikuti pengurus LBM PCNU se-Jatim dan utusan dari Pondok Pesantren. Panitia sudah menyiapkan penginapan untuk peserta. Yang kedua, sekaligus puncak acara, yaitu Mujahadah Kubro yang akan diikuti kader NU se-Jatim pada Minggu tengah malam. “Untuk persiapan mujahadah ini lebih ekstra. karena pesertanya bisa lebih dari lima belas ribu,” jelasnya.
Pemberdayaan Ekonomi Warga
Sekretaris PCNU Ponorogo Dr. H. Luthfi Hadi Aminudin M.Ag mengatakan, perhelatan akbar ini harus bisa memberikan keberkahan bagi semuanya. Khususnya bagi warga sekitar yang diperkirakan bakal terdampak. “Kita sudah koordinasi dengan tujuh Mbah Lurah di sekitar lokasi. Mulai dari penyediaan ojek, parkir dan kegiatan ekonomi lainnya. Khusus ojek, kita sudah tetapkan tarif flat lima ribu sekali angkut. Biar sama-sama jalan,” terangnya.
Untuk mensukeskan acara, lanjutnya, PCNU Ponorogo menggerakkan seluruh lembaga dan banom di bawah naungan keluarga besar NU Ponorogo. Panitia juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Polres, Kodim dan Dinas Perhubungan. “Kita sudah siapkan Ansor dan Banser untuk memandu kedatangan para tamu. Kita tempatkan di pos-pos perbatasan. Jadi nanti satu kendaraan akan dipandu satu banser ke tempat parkir sampai ke lokasi mujahadah,” jelasnya.
Koordinator Sekretariat Panitia, Dr. Idam Mustofa, mengimbau agar setiap kader yang akan menghadiri acara bersedia melaporkan diri ke PCNU masing-masing. Pasalnya, pendataan tersebut berkaitan dengan tanggungjawab panitia menyediakan buku istighotsah serta konsumsi. “Ini juga perlu untuk meminimalisir romli mengingat keterbatasan daya tampung Tegalsari,” tandas Idam.
Reporter/Editor : Lege