NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Varikokel Halangi Mimpi Jadi Prajurit, Dokter Zidu Beri Penjelasan

Gambar varikokel (sumber: Google)

Keinginan menjadi prajurit atau polisi seringkali menjadi impian banyak remaja. Namun, impian tersebut bisa terhalang oleh kondisi medis tertentu, salah satunya adalah varikokel. Hal inilah yang dialami oleh Fery, seorang remaja asal Slahung Ponorogo yang harus menunda pendaftarannya ke TNI/Polri.

Varikokel, sebuah kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan pembuluh darah vena di dalam kantong zakar, ternyata bisa menjadi salah satu alasan penolakan dalam seleksi calon anggota TNI/Polri. Hal ini dijelaskan oleh dr. Riza Mazidu, Sp.U, seorang urolog di RSUD Harjono Ponorogo sekaligus sebagai Ketua Lembaga Kesehatan NU Ponorogo.

“Varikokel ini memang seringkali tidak menimbulkan gejala yang signifikan, namun bisa mengganggu kesuburan dan juga menjadi salah satu syarat medis yang tidak memenuhi ketentuan untuk menjadi anggota TNI/Polri,” ujar dr. Riza saat ditemui di ruang kerjanya.

Dampak Varikokel Terhadap Kesuburan

(sumber: Google)

Lebih lanjut, dr. Riza menjelaskan bahwa varikokel dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma dan bahkan infertilitas. Hal ini dikarenakan pembengkakan pembuluh darah vena tersebut dapat meningkatkan suhu di sekitar testis, yang pada akhirnya mengganggu produksi sperma.

“Peningkatan suhu di sekitar testis ini dapat menyebabkan kerusakan pada sperma dan mengurangi jumlah sperma yang dihasilkan,” tambah dr. Riza.

Pencegahan dan Pengobatan

Untuk mencegah terjadinya varikokel, dr. Riza menyarankan agar menjaga berat badan ideal, menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat, dan segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan keluhan di area kemaluan.

Sementara itu, untuk pengobatan varikokel, terdapat beberapa pilihan yang dapat dilakukan, mulai dari terapi obat-obatan hingga tindakan operasi. Pilihan pengobatan yang tepat akan disesuaikan dengan tingkat keparahan varikokel dan gejala yang dialami pasien.

Harapan untuk Masa Depan

Fery mengaku merasa kecewa dengan kondisi yang dialaminya. Namun, ia tidak putus asa dan berencana untuk melakukan pengobatan agar bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang prajurit.

“Saya akan berusaha untuk sembuh dan mencoba lagi pada pendaftaran berikutnya,” ujarnya dengan semangat.

Pesan dari Dokter

Dr. Riza berharap kasus seperti Fery ini dapat menjadi perhatian bagi para remaja lainnya. Ia mengimbau agar para calon anggota TNI/Polri melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sebelum mendaftar.

“Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, diharapkan dapat diketahui sejak dini adanya kondisi medis yang mungkin menjadi kendala dalam mencapai cita-cita,” pungkas dr. Riza.

“Segera terdiagnosa, segera terobati, segara tertangani masa depan remaja bisa terwujud.” Imbuhnya.

Ditulis oleh Nanang Diyanto saat mewawancarai dr. Riza Mazidu, sp.U. (urolog di RSUD Harjono Ponorogo/ Ketua LKNU Ponorogo)

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *