NU Online Ponorogo – Meski belum lama dibuka, keberadaan Warung Terapi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Batoro Katong di Makam Tegalsari sudah sangat dikenal. Buktinya Kamis (2/9) lalu, puluhan pasien harus rela antri untuk mendapatkan layanan karena keterbatasan tempat dan juga tenaga praktisi. Pasien yang datang tidak hanya dari dalam kota saja, bahkan ada juga yang dari luar kota.
Sebagian pasien yang dari dalam kota, kebanyakan memang sengaja mendatangi Warung Terapi JRA Batoro Katong untuk berobat. Berbeda dengan pasien dari luar kota. Tujuan utama mereka adalah ziarah makam. “Tadi habis sholat di masjid mau ke parkiran, tak lihat kok ada Warung Terapi ini. Ya sudah, mampir aja. Soalnya perjalanan kami jauh, biar tubuh lebih fit dan fresh,” kata Abdul Rochim, pasien dari Kudus.
Para pasien yang datang, tujuannya beragam. Khoirul misalnya. Pasien dari Desa Mrican, Jenangan, itu minta diruqyah. Ia mengaku punggungnya terasa sangat berat, hati selalu was-was, bahkan terkadang seperti orang linglung. “Sebenarnya saya sudah lama ingin ruqyah. Tapi belum sempat karena harus kerja. Dan alhamdulillah setelah diruqyah, beda rasanya. Punggung saya terasa lebih enteng,” akunya.
Wakil ketua JRA Batoro Katong, ustadz Cholid Abasa Rifa’i, mengatakan bahwa setiap pasien bebas memilih layanan. Mulai pijat refleksi, bekam, ruqyah, gurah, atau fashdu. Yang paling penting, pasien menyampaikan keluhannya. Setelah itu, akan didiagnosa oleh praktisi JRA terapi yang cocok untuk mengatasi keluhan itu. “Kita arahkan jenis terapinya. Tapi kalau pasien punya keinginan sendiri, ya monggo,” terangnya.
Ustadz Cholid menyinggung soal ruqyah yang selama ini bayak disalahpahami masyarakat. Umumnya, ruqyah selalu dikaitkan dengan gangguan jin atau makhluk halus. “Ya ini gara-gara tayangan di tivi yang mempertontonkan orang yang diruqyah selalu kesurupan. Padahal tidak begitu. Penyakit batuk, pilek atau sakit kepala pun juga bisa disembuhkan dengan metode ruqyah,”.jelasnya.
Hal senada juga disampaikan praktisi JRA lainnya, Ustadz Habibullah. Katanya, untuk mengatasi masalah gangguan jin, serangan ghaib atau santet, memang menggunakan metode ruqyah. Hanya saja, metode ruqyah yang diterapkan JRA Batoro Katong selalu mengajak pasien untuk tetap berpikiran positif. Tidak memiliki prasangka kepada siapapun. “Meskipun itu kiriman dari orang lain, dan kita tahu, tapi tetap tidak akan kita sampaikan kepada pasien. Yang penting pasien bisa sembuh, terbebas dari gangguan,” pungkasnya.
Warung Terapi yang dikelola JRA Batoro Katong di Makam Tegalsari hanya membuka layanan pada malam jum’at saja. Biasanya, layanan dimulai pukul 20.00 WIB atau selepas sholat isya’. Uniknya, JRA Batoro Katong tidak memberlakukan tarif untuk layanan apapun. Hanya saja, tersedia kotak infaq yang bisa diisi pasien seikhlasnya.
Reporter/Editor : Lege