NU Online Ponorogo – Muharram sebagai salah satu bulan suci yang memiliki keutamaan amalan di dalamnya menjadi momentum penting pengurus PAC Fatayat NU Pulung. Mereka begitu yakin akan berlipatnya ampunan dan kebaikan yang dijanjikan Allah SWT bagi yang mampu melaksanakannya. Salah satu amalan yang mereka lakukan adalah berbagi kebahagian bersama para anak yatim. Seperti dketahui, 10 Muharram disebut juga Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim.
Pelan namun pasti, para pengurus dan anggota berjibaku mengumpulkan donasi demi keinginan berbagi kebahagiaan. Merujuk keterangan rilis yang diterima NU online Ponorogo (18/8), setiap Pengurus Ranting Fatayat NU diberi tugas penggalangan dana. Pengurus Ranting yang menggerakkan anggotanya untuk mengumpulkan donasi. “Dana diperoleh dari berbagai kalangan, baik masyarakat maupun dari anggota sendiri, didukung sosialisasi massif melalui media sosial,” demikian bunyi salah satu butir keterangan rilis.
Hingga donasi ditutup saat digelar Idul santunan anak yatim (18/8) terkumpul dana sebanyak Rp.79.204.000,-. Perolehan donasi sebesar itu seperti tak terduga, mengingat saat ini pandemi belum berakhir. Tentu saja ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para pengurus dan anggota Fatayat NU Pulung. Kebahagiaan itu terbagi bersama 94 anak yatim yang beberapa diantaranya mereka hadirkan di aula MWC NU. Jajaran MWC NU ikut hadir memberikan santunan, diantaranya Rais MWC NU K. Ahmad Syafi’i SJ, M.Si dan Ketua Drs. H. Mujahidin, M.M.Pd.
Acara pemberian santunan anak yatim berlangsung khidmad dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Rundown acara juga dibuat singkat, dimulai tahlil dan doa, dirangkai acara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Fatayat. Tak ketinggalan agenda sambutan Ketua PAC Fatayat NU dan MWC NU Pulung. Pembagiaan souvenir serta uang tunai kepada anak yatim secara simbolik dilakukan tanpa berjabat tangan. Meski begitu setiap pengurus tetap boleh mengusap kepala masing-masing anak yatim.
Untuk pendistribusian santunan di setiap Desa Panitia sengaja menjadwal setiap Ranting Fatayat NU untuk pengambilan santunan. Masing-masing hanya disediakan waktu pengambilan santunan selama 15 menit agar tidak terjadi kerumunan yang melebihi batas.
Kebahagiaan masih terasa meski acara santunan yatim telah usai. Ketua Panitia Lina Purnawati mengaku antusias para donatur yang luar biasa membuat dia dan kawan-kawannya menjadi lebih semangat untuk mengadakan kegiatan serupa setiap tahun. “Kami ucapkan terimakasih kepada para donatur, semoga menjadi amal salih untuk kita semua,” ungkap Lina melalui keterangan rilis.
Ditambahkan Ketua PAC Fatayat NU Pulung Erna Styaningsih, kegiatan santunan anak yatim merupakan salah satu program kerja tahunan PAC Fatayat NU Pulung. Ini yang membuat dirinya mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk kegiatan serupa pada tahun-tahun berikutnya. “Semakin banyak dermawan yang terketuk hatinya untuk menitipkan sebagian rezeki untuk anak anak yatim, insya Allah semua yang kita kerjakan akan kembali pada kita sendiri,” ujarnya.
Tak ada gading yang tak retak, kendala tetap saja dialami panitia dalam pendistribusian santunan. “Ternyata ini (distribusi santunan, Red) memerlukan waktu lebih lama dari kegiatan biasanya. Karena pendistribusian dengan sistem shift,” keluh Erna.
“Apalagi kepengurusan Fatayat NU belum terbentuk di setiap Desa. Sehingga kita tidak bisa mendata anak yatim yang ada di Desa tertentu,” pungkasnya.
Reporter: Tsalits M.N/Idam
Editor : Budi