NU Online Ponorogo- Acara santunan anak yatim sangat identik dilakukan secara massal pada bulan Muharram. Tanggal 10 Muharram (Asyuro’) merupakan momentum rutin untuk melakukan kegiatan santunan anak yatim.
Menyantuni anak yatim menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya seperti halnya yang dilakukan NU Ranting Gajah,Senin (8/8).
Kegiatan santunan anak yatim ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 10 Muhharam oleh Ranting NU Gajah. Adapun untuk tahun ini jumlah anak yatim-piatu yang mendapatkan santunan sebanyak 21 anak yang berasal dari Desa Gajah.
Kegiatan yang dikemas pengajian umum dan santunan anak yatim ini menghadirkan K.H.Imam Mubasyir dari desa Malo,Kecamatan Jetis-Ponorogo.
Wuryanto Ketua NU Ranting Gajah sekaligus mewakili panitia dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh para dermawan yang sudah menyisihkan hartanya untuk kegiatan santuan.
“Terima kasih kami haturkan kepada seluruh donatur yang sudah menyisihkan hartanya untuk kita salurkan secara bersama-sama kepada anak yatim, semoga mendapatkan balasan yang berlipat-lipat dari Allah SWT,” ungkapnya.
Masih kata Wuryanto, hasil yang terkumpul dari para donatur total Rp. 27,014.000 semua murni diberikan kepada seluruh anak yatim.
” Kegiatan pengajian ini hasil dari iuran para anggota, sedangkan untuk dana dari donatur semuanya murni kita berikan kepada seluruh anak yatim,” tandasnya.
Agus wijaya Kepala Desa Gajah dalam sambutannya mengatakan, terima kasih kepada seluruh Panitia.
“Kami atas nama Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja keras hingga acara ini bisa terlaksana,” katanya.
Acara santunan anak yatim ini merupakan acara tahunan yang sudah dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharam. Diharapkan, semoga bisa menginspirasi bagi warga Desa Gajah serta bisa membawa kita menjadi jiwa yang memiliki rasa kasih sayang dan suka menolong kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Hari ini kita semua memberikan santunan kepada anak yatim, bagaimanapun juga sudah menjadi kewajiban kita bersama bahwa mereka merupakan bagian dari saudara kita yang harus senantiasa kita perhatikan dan yang harus kita sayangi,” imbuhnya.
Agus wijaya juga menyampaikan pesan kepada anak-anak yatim. “Jangan berkecil hati, tetap semangat dalam belajar semoga kelak menjadi generasi yang bermanfaat,” tutupnya.
Sementara itu, Kyai Usman dalam sambutannya mewakili Ketua MWC NU Sambit menghaturkan permohonan maaf karena tidak bisa hadir pada acara ini serta ucapan terima kasih kepada NU Ranting Gajah.
” Mohon maaf beliau bapak Choirul Huda tidak bisa hadir di acara ini dikarenakan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, namun beliau mengucapkan terimakasih kepada NU Ranting Gajah yang sudah peduli terhadap anak yatim dan mengadakan kegiatan santunan pada malam ini,” tandasnya.
Kyai Usman juga berpesan kepada seluruh jamaah yang hadir. “Anak yatim perlu kita bantu, perlu kita tolong agar bisa seimbang supaya tidak minder dan pada akhirnya akan menjadi generasi yang tangguh,” tutupnya.
Reporter: Wiyasa
Editor: Budi