NU Online Ponorogo – Sekretariat dan Tim Admin Kartanu PCNU Ponorogo menggelar rapat koordinasi bersama seluruh admin Kartanu MWC NU, Sabtu (10/7). Acara yang digelar secara virtual menggunakan google meet ini diikuti pula seluruh ketua MWC NU dan Koordinator PKP NU dari masing-masing Kecamatan se-Ponorogo. Dari PCNU, turut hadir Rais, Katib, Sekretaris beserta para Wakil Sekretaris dan Tim Admin Kartanu.
Sebelum rakor dimulai Rais PCNU KH. Moh. Sholihan al-Hafidz berkesempatan memberikan tausiyah tentang perlunya sikap berhati-hati dalam menyikapi anjuran pemerintah untuk menutup tempat ibadah selama masa PPKM Darurat. “Maka masjid dan musala yang tetap dipakai jamaah, dengan mempertimbangkan jumlah jama’ah, diatur dengan tetap mematuhi prokes yang ketat,” saran Kyai Sholihan. Senada dengan Kyai Sholihan, Katib K. M. Romadhon Fauzi menyarankan semua pengurus NU untuk menjaga keseimbangan kedaulatan syariah.
Sekretaris PCNU Dr. H. Luthfi Hadi Aminudin, M.Ag dalam pengantarnya mendorong para admin Kartanu MWC NU untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. “Sensus warga NU melalui Kartanu 10 tahun yang lalu saja, Ponorogo berhasil mendata 100 ribu lebih warga NU,” tukasnya.
Pak Luthfi, sapaan akrabnya, mengajak tim Kartanu MWC NU bersinergi dengan Koordinator PKP NU dalam rangka percepatan sensus warga NU melalui program Kartanu. Diingatkan pula, untuk setiap anggota yang ingin mendapatkan Kartanu dikenakan biaya sebesar 10 ribu rupiah. Biaya ini diperinci untuk cetak Kartanu 7 ribu rupiah, MWC NU seribu rupiah, dan PR NU dua ribu rupiah, serta infaq pembangunan kantor PCNU minimal 5 ribu. “Meskipun infaq sunnah, tapi untuk menunjukkan komitmen organisasi infaq pembangunan kantor PCNU menjadi wajib,” tegas Pak Luthfi.
Rakor Admin Kartanu ini terasa istimewa karena mendapat pengarahan langsung dari dua orang Admin Kartanu PBNU, Ikhwan Sugiono dan Azhar. Ikhwan yang tampil pertama menjelaskan pendataan warga NU melalui Kartanu menggunakan aplikasi Kartanu.
“Aplikasi ini khan membantu pendataan warga NU tanpa harus mendatanginya di rumah masing-masing, apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini. Tim admin tinggal mensosialisasikan kepada warga NU bahwa pendaftaran Kartanu dapat melalui aplikasi di handphone,” tandas Ikhwan.
Dijelaskan Ikhwan selanjutnya, Admin MWC NU hanya bisa mengakses data Kartanu di wilayah kecamatannya dan desa-desa yang berada di kecamatan setempat, dan tidak bisa melihat data MWC NU lainnya. Admin Kartanu, sebut Ikhwan, bisa mendownload dan shorting untuk mengetahui database potensi warga NU sesuai kebutuhan.
“Admin kartanu yang sudah mendapat username agar berhati-hati dan menjaga kerahasiaan data agar tidak terjadi kebocoran data. PBNU berkomitmen dengan cara memiliki server sendiri dan bekerja 24 jam yang terjamin keamanannya,” imbuhnya.
Di akhir paparannya, Ikhwan menyemangati para admin Kartanu untuk berusaha semaksimal mungkin sehingga PCNU Ponorogo dapat masuk lima besar atau Top Five perolehan jumlah warga NU melalui sensus Kartanu.
Azhari, admin kartanu PBNU lainnya lebih banyak menyinggung teknis pendataan sensus warga NU sesuai manual pengadaan Kartanu yang sudah dibagikan kepada para admin MWCNU. Ia menyarankan para admin untuk selalu melakukan update informasi di medsos tentang perkembangan sensus warga NU yang konkrit. “Bisa dibuat grup WA tersendiri, atau ada dashboard khusus di web PCNU,” terangnya.
Beberapa admin Kartanu MWCNU mengajukan pertanyaan usai pemaparan kedua admin PBNU tersebut. Terhadap pertanyaan mengenai cara melayani warga NU yang tidak dapat mengakses aplikasi Kartanu, Ikhwan meminta admin MWCNU yang akan melakukan entry data dengan patokan KTP.
“Untuk yang belum memiliki KTP, karena masih status sebagai pelajar, bisa menggunakan KK atau Kartu Pelajar sebagai basis datanya,” ujar Azhar.
Moh. Asrofi admin Kartanu PCNU Ponorogo tampil terakhir membawakan langkah-langkah pengadaan Kartanu. Disebutnya ada dua jalur pengadaan Kartanu, jalur aplikasi dan jalur manual. Untuk jalur aplikasi setiap pendaftar dapat mengisi data pribadinya di aplikasi Kartanu yang dapat didownload di HP. Adapun jalur manual, pendaftar mengisi formulir Kartanu dan entry datanya di aplikasi dilakukan admin Kartanu MWC NU.
Selengkapnya, alur pengadaan Kartanu jalur aplikasi sebagai berikut:
- Unduh aplikasi Kartanu
- Registrasi aplikasi, dan jika telah berhasil pendaftar mengisi data pribadinya
- Setelah pendaftaran selesai, pendaftar dalam status menunggu verifikasi
- Verifikasi dilakukan admin Kartanu PCNU, setelah disetujui gambar Kartanu akan muncul di aplikasi
- Admin Kartanu MWC NU merekap data Kartanu yang siap dicetak dan menyerahkan kepada admin PCNU, baru dilakukan verifikasi ulang, jika data sudah akurat Kartanu dicetak di Sekretariat PCNU
- Admin Kartanu MWC NU membagikan Kartanu melalui admin Ranting NU.
Untuk jalur manual, langkah pertama di atas tidak dilakukan oleh pendaftar, namun ia cukup mengisi formulir Kartanu yang diedarkan admin Ranting NU. Jika data telah diisi maka admin Ranting NU menyerahkan formulir ke admin MWC NU. Tahap selanjutnya sebagaimana alur nomor 2 sampai nomor 6 di atas menjadi tanggung jawab admin MWC NU.
Reporter: Idam
Editor : Budi