NU Online Ponorogo – Pulung, (5/1) Dalam upaya menggali dan memahami sejarah lokal, Pimpinan Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PAC ISNU) Kecamatan Pulung menggelar seminar dan lokakarya (Semiloka) bertema “Membedah Sejarah Islam di Kecamatan Pulung.” Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (5/1), bertempat di Joglo Patik, Desa Patik, Kecamatan Pulung, Ponorogo.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PC ISNU Ponorogo, MWC NU Pulung, sejumlah badan otonom (banom) NU, FORPIMCA, dan tokoh masyarakat lainnya. Para peserta terdiri dari berbagai elemen, termasuk anggota ISNU, banom NU, serta generasi muda yang antusias mengikuti jalannya acara.
Ketua PC ISNU Ponorogo, Dr. Agus Setiyawan, M.Si., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Pimpinan Cabang ISNU merasa bangga atas terlaksananya Semiloka ini. Ucapan selamat dan sukses kepada PAC Kecamatan Pulung. Ini adalah awal yang strategis sebagai gerakan moderasi di awal tahun 2025,” ujarnya.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat. Para pemateri dan narasumber memaparkan fakta sejarah dengan antusiasme tinggi, mengupas tentang peran Pulung dalam persebaran Islam di masa lalu. Pulung, yang bermakna “Wahyu Cahaya,” pernah menjadi pusat dakwah dan penyebaran agama Islam. Selain itu, wilayah ini juga menjadi tempat singgah pasukan Pangeran Diponegoro pasca penangkapan sang pangeran oleh VOC.
Bukti sejarah yang ditemukan di berbagai desa di Kecamatan Pulung, seperti makam dan petilasan tokoh-tokoh Islam pada abad ke-14, menjadi bukti kuat tentang masifnya penyebaran Islam di wilayah ini. Pemaparan sejarah ini tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan pencerahan bagi peserta tentang pentingnya memahami dan melestarikan sejarah lokal.
Sejarawan dari Madiun, Mas Akhlis, turut memberikan apresiasi dan dorongan kepada para peserta. “Kepada pengurus dan anggota ISNU diharapkan bisa meneliti lebih lanjut tentang simpul-simpul sejarah yang perlu penelusuran dan pencerahan,” tuturnya.
Semiloka ini menjadi langkah awal bagi PAC ISNU Pulung untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah. Diharapkan, kegiatan ini dapat memicu gerakan peduli terhadap sejarah lokal, sehingga nilai-nilai luhur perjuangan para pendahulu dapat diwariskan kepada generasi muda dan milenial. Dengan memahami sejarah, generasi penerus akan lebih menghargai warisan budaya dan menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter: Ahmad Afifi/PAC ISNU Pulung
Editor: Atta