Ponorogo NU Online – Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Ponorogo dengan agenda sidang komisi Koordinatorat Perangkat (Korkat) dimulai hari ini, Selasa (23/2) dan akan berakhir Jumat (26/2). Rekomendasi sidang komisi akan dibawa ke sidang pleno Muskercab II yang akan digelar Kamis (11/3).
“Rekomendasi sidang komisi merupakan hasil pandangan umum anggota sidang lintas lembaga yang perlu dibahas dalam sidang pleno karena menyangkut kebijakan yang lebih mengikat, yang hasilnya tertuang dalam SK,” ujar Dr. H. Luthfi Aminudin, M.Ag Kordinator SC Muskercab II yang akrab di sapa Pak Luthfi ini.
Komisi Korkat Pengembangan Amaliyah Aswaja mendapat giliran pertama untuk bersidang. Korkat di bawah tanggung jawab Dr. K. Asvin Abdurrahman, M.Pd.I (Syuriah) dan Dr. Miftahul Huda, M.Ag (Tanfidziyah) ini membawahi Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU, Lembaga Falakiah NU (LFNU) dan Aswaja Center.
Pembahasan menarik dari komisi satu berupa pengembangan literasi dengan tema ahlussunnah waljamaah, baik topik akidah maupun ubudiyah. Aswaja Center yang sudah menginisiasi penyusunan buku amaliyah Aswaja akan melanjutkannya sebagai program kerja masa muskercab II (2021-2022).
Sumbang saran dari anggota sidang mengemuka begitu Moh. Busyro, M.Pd.I sekretaris Aswaja Center usai memaparkan capaian dan rencana programnya. Di antaranya Gus Fatkhur yang menyarankan isi buku lebih banyak berkutat pada ubudiyah. Sebelumnya Gus Asvin meminta kejelasan format buku yang menurut laporan Aswaja Center akan dibuat alur tanya jawab.
Dr. Miftahul Huda, M.Ag Koordinator Korkat memberi gambaran, buku yang akan diterbitkan itu akan lebih spesifik memngetengahkan bahasan akidah dan fikih sehari-sehari.
“Dengan bahasa yang mudah dan topik yang merupakan amaliah NU sehari-hari,” ungkap pak Huda, panggilan Dosen IAIN Ponorogo itu.
Menanggapi sumbang dan saran lainnya yang kurang lebih sama dengan paparan pak Huda, Pak Lutffi selaku SC menyarankan format buku dibuat buku saku. “Sebaiknya dibuat buku saku sehingga mudah dibawa,” katanya.
Buku saku amaliah Aswaja ini menjadi rekomendasi yang akan dibawa ke sidang pleno karena masih harus disinkronisasi dengan program lembaga lainnya.
Semangat pengembangan literasi juga ditampakkan anggota sidang pada program LBM NU. Hasil-hasil bahtsul masail didorong untuk dibukukan agar dapat menjadi rujukan warga NU Ponorogo.
Untuk jangka dekat, website resmi PCNU Ponorogo yang dikelola LTN NU akan terus memuat hasil-hasil bahtsul masail. (Idam)
Reporter : Idam
Editor : Budi