NU Online Ponorogo – H. Imam Badri (78 tahun) Nadir Wakaf MWC NU Jenangan menunjukkan dedikasinya yang patut dicontoh yang lain. Meskipun dalam keadaan sakit pasca operasi akibat sakit yang dideritanya, mbah Badri, begitu mantan Kepala Desa Tanjungari era 90-an akhir ini tetap menjalankan amanahnya sebagai Nadzir Wakaf MWC NU Jenangan.
Bertempat di kediaman mbah Badri Dukuh Pakem Tanjungsari, Jumat (9/4) telah dilaksanakan ikrar wakaf 3 bidang tanah bidang tanah. Sebidang tanah untuk musola Al-Istiqomah dan musala Al-Amin, keduanya berada di Desa Jimbe.
Satu bidang tanah lainnya untuk musala Miftakhul Huda di desa Mrican. Ikrar wakaf tanah ini dipimpin Ahmad Rofi’i Kepala KUA yang bertindak selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)Kecamatan Jenangan. Turut hadir para Wakif dan para saksinya masing-masing.
Menurut Jamal Mustofa Ketua Dewan Instruktur PC GP Ansor Ponorogo yang kerap membantu proses wakaf tanah NU di Jenangan, kegiatan ikrar wakaf tanah biasanya dilaksanakan MWC NU Jenangan di lokasi tanah wakaf.
“Dengan niat menyapa jamaah, tapi hari ini ikrar wakaf dilaksanakan di rumah H. Imam Badri, mengingat kondisi fisik beliau yang masih lemah,” ungkap Jamal.
Terlaksananya ikrar wakaf tanah ini juga banyak dibantu mahasiswa IAIN Ponorogo yang sedang melaksanakan tugas lapangan memfasilitasi ikrar wakaf.
“Mereka (mahasiswa IAIN Red) melibatkan diri dalam hal pengadministrasian tanah wakaf,” kata Jamal.
Sementara ikrar wakaf tanah di kediaman mbah Badri ini semakin menambah jumlah tanah yang diwakafkan ke NU. Terakhir sebanyak 25 sertifikat tanah atas nama Nadzir MWC NU diserahkan Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa (5/4) di Pendopo Kabupaten Ponorogo. Jamal Mustofa ditunjuk BPN untuk mewakili para Nadzir lain menerima sertifikat tanah untuk musola Harisul Amanah Semanding. (idam)
Reporter: idam
Editor : budi