NU Online Ponorogo – SUKSES !!! Itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan Konferensi Musyawarah Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ponorogo ini. Bertempat di Masjid MI Mayak Tonatan Ponorogo, Sabtu, 31 Juli 2021, Konferensi dilaksanakan dengan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat. Semua peserta wajib memakai masker, dilihat suhu tubuhnya, berjaga jarak dan menggunakan hand sanitizer. Ketua panitia, Iswahyudi dengan mantap mengatakan, konferensi ini sesuai harapan peserta.
Konferensi yang dibuka oleh ketua PCNU Kabupaten Ponorogo Drs. KH. Fathul Aziz ini memiliki agenda besar yaitu mendengarkan laporan pertanggungjawaban kepengurusan MWC NU masa khidmah 2016-2021, menyusun garis-garis besar kegiatan MWC NU 5 tahun kedepan serta melakukan pemilihan Rais Syuriah dan ketua Tanfidziyah untuk masa khidmah 2021-2026.
Tahapan-tahapan kegiatan konferensi berjalan lancar, di mulai dari penetapan quorum peserta konferensi, Sidang Pleno Tata Tertib Konferensi hingga pemilihan ketua tanfidz disimak secara seksama oleh peserta konferensi. Laporan pertanggungjawaban pengurus masa khidmah 2016-2021 pun demikian. Secara umum, peserta konferensi berpendapat bahwa program telah dilaksanakan dengan baik dan perlu dilanjutkan, tidak saja dari sisi kuantitas tetapi juga kualitasnya. Hal ini misalnya seperti keberhasilan dalam melakukan wakafisasi aset-aset NU perlu ditindaklanjuti dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang massif dan semarak dalam bentuk amaliyah-amaliyah ahlussunnah waljamaah annahdliyah.
Imam Mudzakir kembali Pimpin MWC NU Ponorogo Mendampingi KH.M.Muhsin
Akhlak yang menjadi ciri organisasi NU tampak kentara dalam konferensi ini, sehingga hiruk pikuk intrik pemilihan pimpinan organisasi yang biasanya terjadi dalam organisasi lain tidak terjadi dalam konferensi ini. Pemilihan Rois Syuriah dilaksanakan sesuai Tata Tertib yaitu dipilih oleh AHWA yang berjumlah 5 orang kiai. Proses pemilihan AHWA dipandu oleh Dr. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag, sekretaris PCNU Kabupaten Ponorogo. Para AHWA dipilih berdasarkan rekomendasi nama yang diberikan oleh Rois NU Ranting. Anggota AHWA yang terpilih adalah KH. M. Muhsin, KH. Jaelani, KH. Abdul Adzim, KH. Ayyub Ahdiansyah dan KH. Yasin Ashari. Rapat AHWA kemudian memilih KH. M. Muhsin sebagai Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Ponorogo masa khidmah 2021-2026.
Pemilihan Rois Syuriah dilanjutkan dengan pemilihan ketua tanfidz. Dalam proses penjaringan nama Imam Mudzakir, ketua tanfidz sebelumnya mendapatkan suara mayoritas dan satu-satunya nama yang memiliki syarat untuk menjadi ketua MWC NU. Akhirnya, terpilihlah nama Imam Mudzakir secara aklamasi sebagai ketua MWC NU Kecamatan Ponorogo masa khidmah 2021-2026.
Para peserta konferensi berharap duet kepemimpinan KH. M. Muhsin dan Imam MudzakirΒ akan dapat mendorong MWC NU Kecamatan Ponorogo bisa lebih baik dari sebelumnya. KH. M. Muhsin dalam sambutannya menjelaskan bahwa prinsip al-Muhafadzah βala al-Qadim al-sholih wa al-akhdzu bi al-jadid al-aslah (mempertahankan hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik) adalah prinsip yang akan diambil dalam periode akan datang. Sementara itu, Imam Mudzakir juga berharap agar kekompakan dan kebersamaan tetap terjaga di masa-masa akan datang.
Reporter : Tim MWC Ponorogo
Editor : Budi