Ada catatan menarik dari kirab 100 Ribu Doa Pager Bumi KH Hasyim Asy’ari di hari kedua (14/10) lalu. Awalnya panitia menempatkan acara penyerahan pataka NU dari PAC GP Ansor Ngebel kepada PAC GP Ansor Jenangan di Desa Semanding. Karena berbagai pertimbangan teknis panitia mengalihkan tempat acara di Desa Tanjungsari.

“Karena alasan teknis saja yang memberatkan aparat Desa, sehingga acara kita tidak jadi dilaksanakan di Semanding, lalu pindah ke Tanjungsari,”  ungkap Fitria Rizal Ketua PR GP Ansor Tanjungsari yang meneruskan informasi dari ketua PAC GP Ansor Jenangan.

Pria yang berprofesi sebagai dosen ini menambahkan, begitu ada keputusan perpindahan tempat ketua PAC GP Ansor Jenangan segera melakukan koordinasi dengan berbagai komponen di Tanjungsari. Mulai minta izin kepada Kepala Desa yang kebetulan juga pengurus PAC GP Ansor Jenangan dan melakukan koordinasi dengan para pegiat NU di Tanjungsari.

“Kepala Desa pula yang membantu koorkodinasi dengan Bonandir, mantan Satkoryon Banser Jenangan dan pengelola MTs Maarif serta Madrasah Diniyah Miftahul Ulum,” imbuh Fitra Rizal.

Dalam waktu singkat, PR GP Ansor dan Satkorkel Banser Tanjungsari yang memang sudah bersiap mengawal kegiatan di Semanding atas arahan Bonandir menggelar rapat koordinasi dan persiapan yang matang, sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan penuh hikmat (Rabu, 14/10/20).

Akhirnya kegiatan penyerahan pataka NU dalam rangkaian kirab 100 Ribu Doa Pager Bumi KH Hasyim Asy’ari di kecamatan Jenangan dipusatkan di lingkungan masjid jami’ dan Madrasah Diniyah Miftahul Ulum – MTs Maarif Tanjungsari. Acara dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

Tampak ikut menyemarakkan acara jajaran pengurus MWC NU Jenangan, PR Ranting NU Tanjungsari, perwakilan Banom NU Jenangan dan para guru MTs Maarif dan Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Tanjungsari. Dari unsur pejabat tampak hadir wakil ketua DPRD dari PKB dan Camat Jenangan, serta Kepala Desa Tanjungsari beserta perangkatnya.

Menanggapi kesuksesan kegiatan, Fitria Rizal tidak mampu menyembunyikan rasa bangganya.

“Saya dan semua sahabat Ansor dan Banser di sini tentu senang dan bangga. meskipun tidak tidak lepas dari fakta bahwa Desa Tanjungsari merupakan basis NU yang solid,” tutur Rizal.

Dukungan secara massif ditunjukkan dari siswa dan siswi madrasah, pemuda, masyarakat dan jajaran pemerintah Desa Tanjungsari.

Tidak mudah mengorganisir kegiatan massif secara mendadak tanpa ada motif yang mendorong partisipasi para pihak. Nampaknya, doa pager bumi KH.Hasyim Asyari telah berhasil menarik perhatian berbagai komponen NU dan masyarakat Tanjungsari. Sehingga semuanya berperan menjamin kesuksesan kegiatan.

Menurut Fitra Rizal, banyak komponen NU yang semula tidak tahu menahu tentang kegiatan kirab 100 ribu doa pager bumi. Meskipun informasi mendadak, tapi karena bertajuk doa pager bumi, para pihak seperti tergerak untuk ikut berpartisipasi. Semuanya berharap ngalap barokah dari pembacaan doa pager bumi.

“Masyarakat Desa Tanjungsari berharap, semoga dengan acara 100 Ribu Doa Pager Bumi KH Hasyim Asy’ari membawa kedamaian secara lahir dan batin di tengah ketidak pastian yang diakibatkan oleh pandemi ini,” pungkas Fitria Rizal.