Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh…
Bismillahirrahmanirrahim…
Shollallahu’alaa Muhammad….
Langsung dijawab Allah dengan kalimat “fastajabna” yang artinya “maka Kami mengabulkan atau memperkenankan”.
Kekuatan doa begitu dahsyat bagi mereka yang yakin dan terus memohon kepada Allah SWT. Para Nabi saja yang merupakan kekasih dan utusan Allah SWT di muka bumi, terus menerus melantunkan doa baik untuk diri sendiri maupun umatnya.
Empat Nabi itu adalah Nabi Nuh, Nabi Ayyub, Nabi Yunus dan Nabi Zakariya. Ketiga doa itu terdapat dalam surat Al-Anbiya’. Urutannya berdekatan sehingga ada yang sampai tertulis pada satu halaman yang sama dalam mushaf Alquran.
Doa Nabi Nuh
Doa pertama yang ditanggapi Allah SWT dengan fastajabna adalah doa Nabi Nuh. Allah SWT berfirman;
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (QS. al-Anbiya’: 76)
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa Nabi Nuh berdoa untuk kebinasaan kaumnya sebagaimana disebutkan dalam ayat lain, yaitu, “Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (Q.S. Nuh: 26). Kemudian Alllah menyeelamatkan dia dan keluarganya beserta orang-orang yang ada di dalam bahteranya dari bencana tenggelam dan permusuhan kaumnya yang mendustakannya.
Doa Nabi Ayyub
Doa kedua yang langsung dijawab Allah SWT dengan fastajabna adalah doa Nabi Ayyub. Allah SWT berfirman;
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: ‘(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang’. Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. al-Anbiya’: 83-84)
Perhatikan kalimat fastajbna: Maka Kami pun memperkenankan (seruannya).
Dalam tafsir Jalalin disebutkan bahwa semua anak Nabi Ayyub baik laki-laki maupun perempuan dikembalikan kepadanya dengan cara menghidupkan mereka kembali. Ada yang mengatakan jumlah anaknya ada tiga dan ada juga yang menyebut tujuh orang. Kemudian jumlah anaknya dilipatgandakan dan istrinya pun dimudakan.
Doa Nabi Yunus
Doa ketiga yang langsung dijawab Allah SWT dengan fastajbna adalah doa Nabi Yunus yang bergelar Dzun Nun. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: ‘Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.’ Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya’: 87-88)
Perhatikan kalimat fastajbna: Maka Kami telah memperkenankan doanya.
Dalam Tafsir Al-Mishbah, diterangkan bahwa Allah SWT mengabulkan permohonan Nabi Yunus dan menyelamatkannya dari kesusahan yang sedang ia alami. Dengan cara penyelamatan seperti itu juga, Allah akan menyelamatkan orang-orang mukmin yang mengakui kesalahan dan ikhlas berdoa kepada-Nya.
Doa Nabi Zakariya
Doa keempat yang segera diperkenankan Allah SWT adalah doa Nabi Zakariya. Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: ‘Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.’ Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung.” (QS. al-Anbiya’: 89-90)
Selamat beraktifitas pada hari ini
Ya Allah… Kabulkan semua permohonan hambaMu ini. Baik permohonan urusan dunia maupun akhirat… Amiin