NU Online Ponorogo – NU Care-LAZISNU Ponorogo menggelar acara “Ngaji Fikih Zakat, Infak dan Sedekah” secara daring melalui aplikasi Zoom, Jumat (21/3/2025). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber penting dari lingkungan Nahdlatul Ulama, seperti Kepala Cabang NU Care-LAZISNU Ponorogo Didik Eko Setiawan, Ketua PCNU Ponorogo Dr. Idam Mustofa, serta Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Kiai Badrus Sholeh Arif. Acara ini dipandu oleh moderator Taufik Ashari.
Dalam forum ilmiah tersebut, narasumber membedah berbagai permasalahan fikih terkait zakat, infak, dan sedekah, khususnya tentang siapa yang berhak menerima zakat, batasan kebolehan penerima zakat, hingga problematika yang sering muncul dalam pengelolaan dan pendistribusiannya.
Kiai Badrus Sholeh menekankan pentingnya pemahaman fikih secara menyeluruh agar penyaluran zakat tidak hanya sah secara syariat, tapi juga tepat sasaran dan berdampak sosial.
Sebelum Kyai Badrus tampil, Kepala Cabang NU Care-LAZISNU Didik menjelaskan perubahan regulasi dari PBNU. Ia menegaskan, pengelolaan zakat paling bawah hanya sampai di PCNU.
“Di tingkat MWC dan Ranting dibebani urusan pengumpulan, adapun pembagian ZIS dikendalikan NU Care-LAZISNU di PCNU. Maka, mari kita taati bersama,” tegas Didik.
Sementara itu, Dr. Idam Mustofa menyoroti peran NU Care LAZISNU dalam menaati regulasi PBNU melalui LAZISNU.
“Image bahwa LAZISNU sebagai fundraising semata, harus diubah bahwa yang ditangani harus dari umat untuk umat,” ungkapnya.
Dr. Idam juga mengungkapkan, MWC NU akan diajak berembug, untuk menentukan prioritas program keummatan yang akan didanai dana dari warga NU.
“PCNU melalui NU Care-LAZISNU tidak akan menggunakan dana ZIS, melainkan akan dikembalikan lagi ke umat,” tegasnya.
Sesi tanya jawab yang interaktif menambah antusiasme peserta, memperlihatkan besarnya minat masyarakat terhadap pengelolaan zakat yang sesuai dengan syariat namun tetap kontekstual dengan kebutuhan zaman.
Acara ini menjadi bagian dari komitmen NU Care-LAZISNU Ponorogo dalam mengedukasi publik serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana sosial keagamaan.
Kontributor: Sahabat Media LTN
