NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Dinkes Ajak LPBI NU Ponorogo Sinergi Tangani Pasien Covid-19 PONOROGO

Suasana acara zoom meeting

Suasana acara zoom meetingNU Online Ponorogo – Masih tingginya kasus covid-19 di Ponorogo menarik perhatian Pengurus Pusat (PP) LPBI NU Ponorogo untuk menggelar talk show pada hari kamis kemarin (9/9). Talk show bertajuk “Rekam Jejak Relawan dan Kebijakan dalam Mengelola Tempat Isolasi Mandiri di Masyarakat”. Bincang interaktif yang digelar secara virtual itu menghadirkan berbagai steakholder terkait. Di antaranya PC LPBI NU Ponorogo mewakili relawan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo sebagai wakil pemerintah, serta DPRD Kabupaten Ponorogo sebagai wakil rakyat.

Novi Tri Hartanto, salah satu pemater yang juga ketua PC LPBI NU Ponorogo menyampaikan banyak hal terkait peran serta lembaga yang dipimpinnya. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan upaya keras LPBI NU Ponorogo sebagai tim penyintas untuk menyadarkan bahwa penyakit covid 19 ini bukan hanya tergantung pada siapa, tetapi juga tergantung kepada diri sendiri.
“Karena kami penyintas dan kami juga dari satgas covid 19 NU, maka kami LPBINU berupaya menyadarkan hal itu tidak hanya pada siapapun tetapi juga diri sendiri”, ungkapnya.

Novi juga menuturkan perlunya edukasi kepada pasien dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi pandemi covid-19 ini.

Selain daripada itu juga didukung keberadaan relawan peduli isoman. Ini masih menurut Novi, dirasa penting. Pasalnya, adanya tim pelayan pasien isoman dalam suatu lingkungan sangat berguna untuk membantu mereka dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kita bisa komunikasikan apa yang dibutuhkan oleh keluarga isoman. Terksit juga apa kesehariannya siapa yang memberikan makan dan sebagainya,” jelasnya.

Karenanya hal itu juga perlu tim sendiri dari lingkungan setempat. Jika memang tim itu belum terbentuk maka tim relawan bisa berkoordinasi dengan lingkungan untuk membentuk tim.

Lebih lanjut Novi mengatakan, untuk kebutuhan psikologi LPBINU Ponorogo juga mengaku selalu berkomunikasi dengan salah satu dokter rumah sakit. Dalam hal ini LPBINU bersinergi dengan RSU Muslimat NU Ponorogo melalui telfon secara 24 jam. Ini juga supaya psikologi keluarga terbangun dan pihak keluarga mengetahui bagaimana kebutuhan anggota keluarganya.

“Jika kita butuh dokter pada saat itu atau sekedar konsultasi dengan dokter, maka LPBINU Ponorogo siap berkoordinasi. Bahkan, dengan salah satu dokter RSU Muslimat NU Ponorogo siap melayani 24 jam. “Dokter RSU Muslimat NU Ponorogo siap call, guna koordinasi apa pasien tersebut perlu dirujuk”. tandasnya.

Sementara itu dokter Mietha Ferdiana Putri dari Dinas Kesehatan Ponorogo pada kesempatan yang sama juga menyampaikan banyak hal. “Pendampingan puskesmas hanya fokus pada pendampingan kesehatan fisik saja. Sementara kesehatan mental sudah ada pendampingan tersendiri melalui program pendampingan kesehatan jiwa dan psikososial pada penderita covid-19.

Dr. Mietha dari Dinkes juga berkeinginan untuk bersinergi dengan LPBI NU Ponorogo secara bersama melakukan upaya penanganan pasien covid-19 yang ada di Ponorogo.
Terlebih adanya kendala berupa terbatasnya tenaga yang ada di Puskesmas.
“Selama ini puskesmas tidak hanya memantau satu dua atau sepuluh pasien yang positif saja tetapi juga harus memantau pasien yang suspect dan kontak erat.

Tentunya untuk menutupi kekurangan itu perlu adanya sinergitas dengan pihak lain, dan kami sangat berharap LPBI NU dapat bersinergi dengan Dinkes untuk bersama-sama melakukan upaya penanganan covid-19 di Ponorogo,”ungkapnya. Sinergitas itu bisa dalam bentuk pemantauan pasien berupa psikoterapi dan pemantauan rutin.

Dr. Mietha juga mengajak dan melatih relawan LPBI NU untuk menangani pasien ODGJ (orang dalam gangguan jiwa) yang tentunya juga memiliki penanganan khusus “Atau juga bisa dengan pemantauan pasien ODGJ yang tentunya perlu sedikit pelatihan karena berbeda cara penanganannya”. ulasnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo yang diwakili Dwi Agus Prayitno, selaku wakil ketua DPRD Kab. Ponorogo. Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada seluruh relawan terutama dari relawan LPBI NU Ponorogo yang tanpa pamrih dan berharap bayaran sepeser pun bahkan siap stand by 24 jam untuk membantu para warga yang tengah menjalani isoman. “Sebelumnya saya sangat mengapresiasi ketulusan dan kerja keras relawan terkhusus relawan LPBI NU dalam membantu masyarakat yang harus menjalani isoman karena terpapar covid-19. Mereka tanpa bayar dari pihak manapun. Hal ini tentunya juga harus di perlu diberi support oleh Dinkes”. ujar Dwi Agus Prayitno.

Namun saat ini pria yang akrab disapa Dwi itu masih prihatin dengan perkembangan covid-19 di Kabupaten Ponorogo. “Kita juga ikut prihatin mengapa Ponorogo saat ini masih juara PPKM level 4. Angka kematian yang masih cukup tinggi di sebabkan oleh covid-19 ,” imbuhnya. Dwi juga menyarankan pasien yang terkonfirmasi covid-19 bisa isolasi secara maksimal dan terpusat di shelter maupun isoter yang telah disiapkan di oleh pihak desa. Karena menurutnya kalau cuma isolasi dirumah sendiri masih belum bisa dikatakan aman.

“Saran kami, terkait isoman ini tidak hanya perlu diupayakan, namun juga perlu menekan bagaimana yang terkonfirmasi positif di masing-masing rumah bisa diisolasi terpusat di shelter atau di Desa yang tempatnya sudah disiapkan. Mengapa demikian, karena dinilai isoman dirumah pasti belum aman”. ungkapnya.

Sekedar diketahui, LPBI NU Ponorogo selama ini juga memberikan sembako dan makan siang gratis bagi pasien yang tengah menjalani isoman dirumah. Novi juga selalu mengajak semua elemen di NU untuk bersama-sama hadir dalam upaya pencegahan covid-19. “Kami juga memberikan bantuan berupa sembako dan makan siang secara gratis bekerja sama dengan beberapa rumah makan dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di daerah Ponorogo.

Selain itu, LPBI NU Ponorogo juga selalu berkoordinasi dengan beberapa lembaga yang ada di lingkup NU seperti RSU Muslimat NU, LAZIZ NU, LKNU dan lembaga-lembaga yang lain untuk bersama-sama hadir dalam upaya pencegahan covid-19 khususnya di lingkungan NU”.

Diakhir acara host dari PP LPBI NU juga menyempatkan untuk foto bersama lewat zoom yang diikuti oleh semua peserta.

Reporter: Dika (LPBI NU PO.)
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *