Ponorogo NU Online – Bakal ada Pondok Pesantren (Ponpes) di lingkungan Yayasan Al-Munawi, Carangrejo-Sampung.
Hal ini disampaikan Supriyanto, Sekretaris Yayasan Al- Munawi.
“Dalam rangka memperluas jaringan dan menarik minat para calon santri dari luar daerah, muncullah dari para steak holder Yayasan untuk merintis pendirian dan pengembangan Ponpes,” katanya.
Diharapkan dengan pembangunan Ponpes ini daya tampung santri dapat meningkat mencapai jumlah maksimal, sehingga kajian untuk masyarakat luas dapat segera diselenggarakan dengan layak.
Dijelaskan Supri, sampai akhir tahun 2020, pesantren inipun masih dalam proses dan pengembangan. Bahkan sampai saat ini Santri yang sudah mondok untuk nyantri menimba ilmu selain dari wilayah kabupaten Ponorogo, banyak juga dari wilayah Jawa Tengah, karena Sampung adalah salah satu kecamatan yang berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah.
Adanya Ponpes ini tegas Cak Pri, panggilan akrabnya, sebagai langkah prefentif untuk menanggulangi kemerosotan akhlaq generasi muda.
Sekedar diketahui, Yayasan Al-Munawi adalah sebuah lembaga yang sudah berbadan hukum dengan badan Hukum Kemenkumham No : AHU-0042522.AH.01.04.Tahun 2016 yang berkedudukan di dukuh Tamansari Desa Carangrejo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, Bernaung dibawahnya dirintis pengurus yayasan beberapa lembaga berbasis agama diantaranya Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Madrasah Diniyah, Pendidikan Tilawatil Quran, Majelis Talim Tanfidzul Afkar dan Taman Pendidikan Al-Quran. Bergerak dibidang sosial pendidikan, yayasan Al- Munawi secara terus menerus berupaya meningkatkan mutu, fasilitas dan sarana-prasarana yang mendukung keberlangsungan pendidikan.
Dituturkan Supri, keberadaan
Simbah Kyai Masrur Mustakim adalah sosok Ulama di Ponorogo wilayah barat yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Carangrejo. Beliau adalah sosok yang rendah hati, tak menonjolkan ibadahnya, selalu berjuang untuk akhirat dan santri- santrinya. Keagungan akhlak dan tekad yang kuat untuk semua cita-citanya.
Seiring dengan pentingnya pembentukan karakter sejak dini dan juga pembekalan Ilmu Agama di lingkungan Masyarakat terlebih kalangan anak-anak dan para remaja.
Kepada Ponorogo NU Online, Supriyanto mengungkapkan
sampai saat ini pendidikan pesantren Roudlotut Tholibin berjalan dengan memanfaatkan serambi dan palastren masjid. Di sebuah ruangan yang terbuka dan sarana yang serba terbatas itu para santri melakukan segala aktifitasnya. Baik Belajar, diskusi, berlatih kegiatan islami, sehingga sangat tidak layak lagi untuk dijadikan tempat belajar mengajar. Minimnya fasilitas, serta sarana dan prasarana yang tersedia dirasakan sangat menghambat proses belajar mengajar sehingga mengulur waktu tercapainya tujuan utama pendidikan yaitu Menciptakan Kader Islami yang berakhlak mulia sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Maka kami segenap jama’ah yang tergabung dalam Panitia Pembangunan dalam merintis Pondok Pesantren memberanikan diri untuk meluncurkan program pembangunan Gedung dan Asrama Santri Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin.
“Dengan keterbatasan dana yang dimiliki serta berdasar niat dan tekat yang kuat maka kepada kaum Muslimin Muslimat dimana pun berada yang ada kelonggaran rizki ingin berinfaq dan beramal jariyah untuk pembangungan pondok pesantren bisa menghubungi panitia,” pungkasnya. (idam)
Reporter : Idam
Editor : Budi