NU Online Ponorogo – Perhelatan sidang komisi Muskercab II (23/2 – 26/2), dilanjutkan puncak harlah NU ke-98 (28/2) yang dipusatkan di aula gedung terpadu PCNU ternyata berdampak pada perubahan wajah gedung PCNU yang lama. Yang paling nampak adalah kondisi lantai gedung PCNU yang lama, sejak paruh akhir Pebruari lalu kondisinya berubahmenjadi “kinclong”.
Rupanya Sekretariat PCNU memberlakukan aturan baru, siapa saja yang masuk teras dan semua ruangan kantor PCNU diharuskan melepas alas kaki.
“Dimuali dari para pengurus banom yang biasa tinggal di kantor, harus meletakkan alas kaki di luar teras,” ungkap Septa Staf Sekretariat PCNU.
Perubahan itu bermula dari upaya panitia Muskercab menyediakan tempat sidang komisi di ruang tamu. Staf sekretariat PCNU lalu mengepel seluruh lantai ruangan gedung lama, tak terkecuali lantai teras depan ruangan badan otonom.
“Semula setiap orang bebas melepas alas kaki di lantai teras depan ruang banom, kini sudah tidak bisa lagi,” timpal Asrofi Staf Sekretariat PCNU lainnya.
Ada kejadian unik, lanjut Asrofi, saat rapat SC Muskercab menjelang persiapan sidang pleno ketua PCNU yang masuk ruang tamu PCNU tanpa melepas alas kakinya terpaksa diingatkan oleh PCNU.
“Awas, kena denda oleh Staf,” kata Asrofi menirukan ucapan Sekretaris PCNU kala itu sembari tertawa.
Sejak pemberlakuan aturan itu, para staf sekretariat PCNU berbagi tugas. Setiap pagi Sulkhi staf sekretariat PCNU menyapu lantai dan mengepelnya. Sedangkan Septa dan Asrofi membersihkan ruang sekretariat.
“Tidak hanya sekali, setiap terlihat ada kotoran di lantai, saya langsung membersihkannya,” ucap Sulkhi.
Sementara itu, progress pembangunan gedung terpadu PCNU sampai Sabtu (13/3) telah sampai pada finishing pengerasan dinding dengan semen.
Septa staf sekretariat yang diserahi tugas untuk menangani administrasi pembangunan menyatakan, setelah pengerasan dinding akan dilanjutkan pekerjaan membuat tempat wudlu.
“Tempat wudlu di samping musholla masih belum sempurna, kran airnya juga masih darurat,” ujar Septa.
Septa menambahkan, ia akan mengusulkan kepada panitia pembangunan untuk segera merencanakan pembenahan tempat wudlu.
“Kalau tempat wudlu telah rapi, tentu suasana kantor (PCNU, Red) akan lebih nyaman,” pungkasnya. (dan)
Reporter : idam
Editor: budi