NU Online Ponorogo – Sekretariat PCNU mengundang para Admin Kartanu MWC NU untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) lanjutan , Sabtu (24/7).
Selain Admin MWC NU, tim Kartanu PCNU yang terdiri dari para Wakil Sekretaris PCNU juga mengikuti acara ini. Berbeda dengan Bimtek sebelumnya, kali ini forum yang digelar secara virtual ini lebih menitikberatkan pada monitoring teknis di lapangan dan sharing kendala yang dihadapi para Admin di lapangan.
Acara dimulai pukul 09.30 WIB dengan diawali pengarahan Sekretaris PCNU Ponorogo Dr. H. Luthfi Hadi Aminudin, M. Ag. Pak lutfi, sapaan akrabnya, kembali mengingatkan Kartanu pada dasarnya diperlukan untuk data base warga NU Ponorogo. “Agar PCNU punya data base yang betul-betul riil,” tandasnya.
Untuk itu, Pak Luthfi juga menyinggung para anggota Muslimat NU yang telah membuat Kartamus. Pak Luthfi menegaskan anggota Muslimat NU, meski sudah membuat Kartamus, tetap dihimbau untuk membuat Kartanu. “Mohon ditegaskan, bawasanya Kartanu ini untuk pendataan sensus warga NU secara menyeluruh,” tandasnya.
Setelah Pak Luthfi, Admin Kartanu PCNU Moh. Asrovi memaparkan data perolehan Kartanu se-Ponorogo. Asrovi melaporkan perolehan kartanu sementara terbanyak dipegang MWC NU Bungkal dususul MWC NU Ponorogo, Babadan, Jenangan dan Sambit.
Acara dilanjutkan laporan dari masing-masing Admin MWC NU. Kecuali peraih top five beberapa Admin MWC NU, rata-rata mereka masih sampai pada kegiatan sosialisasi. Ngebel dan Pulung, misalnya, sosialisasi di tingkat ranting masih sebatas melalui group WA. Demikian halnya dengan Badegan, pihaknya mengaku masih sebatas koordinasi dengan MWC NU secara online.
MWC NU yang melaporkan telah membentuk tim Kartanu Ranting, diantaranya Siman dan Sambit. Bahkan, Siman juga mengerahkan alumni PKPNU untuk menggerakkan warga NU membuat Kartanu. Tim Kartanu Sambit mengambil langkah jemput bola. Sewaktu-waktu ada kegiatan di Ranting, pihaknya membuka stand pendaftaran Kartanu.
Upaya jemput bola juga dilakukan Tim Kartanu MWC NU Sawoo. Mereka membentuk 10 tim yang bertugas terjun langsung ke Ranting untuk mengedarkan formulir. Dilaporkan tim telah menyebar 1000 lembar formulir di 3 desa. Begitu formulir yang telah diisi diterima kembali tim Kartanu langsung menginput data di aplikasi Kartanu.
Tugas Admin Kartanu di lapangan bukan tanpa kendala. Tim Kartanu Pudak sampai saat ini belum dapat melakukan sosialisai karena terkendala dengan signal atau jaringan internet yang lemah di sana. Lain halnya di Pulung, Admin setempat melaporkan masih terdapat pengurus NU yang enggan membuat Kartanu dan malah mempertanyakan manfaat Kartanu.
Tim Kartanu MWC NU Siman mengalami hal serupa. Untuk itu mereka mengusulkan agar fungsi dan manfaat Kartanu secara riil dapat diperjelas.
Menanggapi laporan tim Kartanu MWC NU, Pak Lutfi minta semua tim untuk sering melakukan koordinasi dengan Admi tingkat ranting.
“Pendataan kita mulai dari pengurus MWC NU dan para kader PKPNU tingkat MWCNU, kemudian kepada masyarakat,” katanya.
Pak Lutfi juga menyarankan, Admin MWC NU bila mengalami kendala dimohon segera berkomunikasi dengan Admid tingkat Cabang.
Reporter : Idam
Editor : Budi