NU Online Ponorogo – Panitia Pembangunan Gedung Serba Guna PCNU Ponorogo terus bekerja keras menggali dana dari warga NU. Dengan semangat kemandirian, semua bertekad untuk menyelesaikan pembangunan gedung dengan cara swadana dan swadaya. Salah satunya dengan menghadiri rutinan Forum MWC NU yang digelar di Pondok Pesantren Sendang Drajat Kecamatan Jambon, Minggu (8/11).
“Kami ingin mendapat laporan dari MWC sejauh mana hasil penggalian dana di masing-masing kecamatan,” kata Sekretaris Panitia Pembangunan Agus Khoirul Hadi.
Sebagaimana diketahui, MWC NU se-Kabupaten Ponorogo mengadakan pertemuan rutin setiap sebulan sekali. Pertemuan ini dilakukan dengan cara anjangsana. Selain untuk sarana silaturahmi, saling bertukar informasi, juga sekaligus sebagai wadah untuk membahas berbagai persoalan kekinian.
Selain Panitia Pembangunan Gedung Serba Guna PCNU, forum MWC NU kemarin juga dihadiri Sekretaris PCNU Ponorogo Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag. Dari unsur MWC NU, masing-masing megirimkan utusan baik dari jajaran tanfidziyah maupun syuriah.
Agus menjelaskan, panitia pembangunan menggunakan 2 jalur untuk menggali dana. Yaitu jalur donasi dan iuran warga NU. “Donasi kita usahakan dari para aghniya’, sedangkan iuran warga NU diwujudkan melalui gerakan koin yang ditangani setiap MWC NU,” jelasnya kepada NU online Ponorogo.
Berdasarkan laporan terakhir Panitia Pembangunan, ada 6 MWC NU yang telah menyerahkan hasil perolehan iuran dana kepada PCNU. Keenamnya adalah MWC NU Jenangan dengan perolehan dana Rp. 10.000.000, MWC NU Pulung Rp. 15.375.000, MWC NU Ngebel Rp. 15.725.000, dan MWC NU Mlarak Rp. 22.450.000, MWC NU Siman Rp.12.000.000, dan MWC NU Balong sebesar Rp.9.000.000.
“Semua MWC NU terus mengupayakan penggalan dana dari warga NU. Setiap ada forum MWC selalu kita monitor perkembangannya. Hari ini kita dapat informasi, sebagian besar Ranting NU sudah setor ke MWC NU. Tapi penyetorannya ke PCNU menunggu semuanya selesai,” pungkas Agus Khoirul Had
Sementara itu, pembangunan Gedung Serba Guna PCNU, telah sampai pada tahap pengecoran dak beton sebagai bagian dari atap lantai 3. Atap lantai tiga dengan kontruksi dak beton hanya berada di atap sisi barat dengan ukuran 9 x 4 meter, selebihnya berupa atap dengan konstruksi kayu dan genteng.
Sesuai rencana, di atas dak beton akan diletakkan tower radio dari bahan besi. Ruangan di bawah dak beton akan ditempati studio radio dan pusat kendali multi media. Area yang akan digunakan sebagai landasan tower radio berukuran 3 x 2,5 meter. “Jika dihitung dari tanah, tinggi tower sekitar dua puluh lima meter. Tapi kalau dihitung mulai plat di atas dak beton, tingginya hanya lima belas meter,” ungkap Khoirul Anwar. Koordinator Tim Pelaksana Pembangunan.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebelum dilakukan pengecoran Tim teknis meyakinkan bekisting dan pembesian dikerjakan dengan standar konstruksi yang baik pula. Agar proses pengecoran lebih cepat dan efisien, digunakan mesin pengaduk yang dipadukan dengan jumlah pekerja yang memadai. Dari pantuan NU Online Ponorogo, para pekerja terlihat berupaya menyelesaikan pengecoran dak beton dalam sehari.
Ditambahkan Anwar, bulan Desember ini pembangunan lantai tiga sudah selesai sehingga ruangan pengendali multi media dapat dimanfaatkankan. “Diupayakan ruang multimedia selesai Desember, sehingga dukungan IT untuk aktivitas kajian-kajian, diskusi-diskusi dan pelatihan-pelatihan yang digelar banom dan lembaga bisa langsung dikendalikan langsung dari situ (ruag multimedia, Red),” tegasnya.
Reporter : Idam
Editor : Lege
