NU Online Ponorogo – Gerhana bulan total terjadi di wilayah Indonesia barat, Rabu (26/5) mulai pukul 16:44.56 WIB sampai pukul 19:52:25 WIB. Awal gerhana terjadi saat bulan masih berada di bawah ufuk, disusul awal gerhana total pada pukul 18:11:20 WIB.
Gerhana bulan total berakhir pada pukul 18:26:02 WIB dan benar-benar berakhir pada pukul 19:52:25 WIB.
NU online Ponorogo memantau langsung pelaksanaan salat gerhana bulan di masjid NU Ponorogo sejak menjelang waktu salat Magrib.
Di masjid NU Ponorogo Ustadz Moh. Ghufron al-Hafiz bertindak sebagai Imam salat sekaligus Khatib. Kurang lebih 100 jama’ah baik dari warga sekitar maupun jamaah yang kebetulan mampir sholat Magrib juga mengikuti gelaran Salat gerhana bulan di masjid kebanggaan warga NU Ponorogo itu.
Salat gerhana bulan dimulai usai para jama’ah melaksanakan salat ba’diyah magrib. Sebelumnya Imam dan Khatib memberikan pengarahan tata cara salat gerhana bulan.
Dalam salat gerhana berjamaah ini diberlakukan dua kali rukuk dan dua kali i’itidal. Pada i’tidal pertama tidak membaca do’a i’tidal, namun kembali membaca surah al-Fatihah dan surah. Setelah sujud kedua pada rakaat pertama, berlaku duduk istirahat. Rukun salat pada rakaat kedua sama dengan rakaat pertama, hanya durasi waktu rakaat kedua dibuat lebih pendek dari rakaat pertama.
Dalam khutbahnya Ustadz Ghufron mengingatkan, pentingnya mengakui fenomena gerhana bulan sebagai bukti kebesaran Allah. Berdasarkan tuntunan Al Qur’an memang dianjurkan untuk memperbanyak doa saat terjadi gerhana. Ustadz Ghufron tak lupa mengajak jamaah untuk memohon kepada Allah agar pandemi segera berakhir.
Dari laporan NU online, di banyak tempat juga menggelar salat gerhana bulan, di antaranya masjid Agung dan masjid NU Ponorogo. Seperti arahan Lembaga Falakiah PCNU, takmir masjid NU Ponorogo menggelar salat gerhana bulan setelah salat magrib.
Reporter: Idam
Editor : Budi