NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Semarak Ramadhan, NU Giat Ngaji Virtual di Tengah Pandemi

Pengajian K. Ahmad Syafi'i SJ, M.S.I yang disiarkan di kanal Youtube NU Pulung dan berbagai platform digital lainnya.
Pengajian K. Ahmad Syafi’i SJ, M.S.I yang disiarkan di kanal Youtube NU Pulung dan berbagai platform digital lainnya.

NU Online Ponorogo – Dampak pandemi covid-19 yang menuntut kita mengurangi kerumunan massa tidak menghalangi warga NU tetap menggelar pengajian. Meski dengan cara berbeda lebih modern berupa ngaji online ataupun secara virtual.
Menjadi ormas Islam terbesar di dunia, NU terus menebar dakwah Islam yang rahmatan Lil ‘alamin dalam situasi apapun.

Terbukti, seiring perkembangan zaman yang memasuki era digital berbagai komponen Nahdlatul Ulama (NU) Ponorogo berlomba menampilkan eksistensinya melalui platform digital, semisal Youtube, Facebook dan Instagram. Bahkan, hampir semua lembaga dan badan otonom NU memanfaatkan berbagai platform digital itu sebagai media penyebaran informasi kegiatan yang dilakukannya di dunia maya.

Seperti yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun ini, warga Nahdliyin di Ponorogo memiliki banyak pilihan untuk mengikuti pengajian melalui kanal Youtube, fanspage Facebook dan Instagram.

Tampilan layar Youtube kuliah subuh di masjid Baiturrohman Kranggan, Patihan Wetan
Tampilan layar Youtube kuliah subuh di masjid Baiturrohman Kranggan, Patihan Wetan

Sebagaimana diketahui PCNU bekerjasama dengan Takmir Masjid NU Ponorogo menggelar pengajian kitab kuning yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube NU Ponorogo yang ditangani Lembaga Ta’lif wa al-Nasr (LTN) PCNU. Belum lagi mulai minggu kedua Ramadhan radio Aswaja FM dalam format streaming di website resmi PCNU Ponorogo ikut memeriahkan suasana.

Di luar itu, berdasarkan pantauan NU online Ponorogo hingga Sabtu (9/5), setidaknya ada tiga kanal Youtube yang meliput pengajian. Salah satunya cannel NU Pulung yang menyiarkan pengajian kitab Zadu al-Zu’ama’ wa Dhakiratu al-Khuthaba’ karya KH. Bisri Musthafa al-Rembangi. Kitab yang membahas tentang hal ihwal musyawarah dan ceramah ini diasuh K. Ahmad Syafi’i SJ, M.S.I Rais MWC NU Pulung.

Pengajian Kiai Syafi’i yang juga salah satu Wakil Rais PCNU Ponorogo ini diikuti secara offline di aula MWC NU Pulung. Peserta hanya dibatasi 25 orang karena alasan memenuhi protokol kesehatan Covid-19.

Menurut Walit Nuril Anwarudin Sekretaris PAC GP Asor Pulung yang terlibat dalam live streaming pengajian, pengajian Kiai Syafi’i rata-rata dikunjungi sekitar 3800 kali tayangan.

“Untuk memaksimalkan akses ke umat, kami (Tim Live Streaming Pengajian, Red) bekerjasama dengan beberapa akun Facebook untuk menyiarkan pengajian,” ungkap Walit kepada NU online Ponorogo.

Flyer pengajian yang disiarkan kanal Youtube NU Care-Lazisnu Tanjungsari, Jenangan.
Flyer pengajian yang disiarkan kanal Youtube NU Care-Lazisnu Tanjungsari, Jenangan.

Walid mengaku jumlah folower fanspage facebook yang masuk jaringan NU Pulung bervariasi, ada yang mencapai 89.000 follower, ada juga yang memiliki 174.000 follower. Selain di fanspage dan streaming di youtube NU Pulung, Walit dan tim juga memanfaatkan instagram milik PAC IPNU-IPPNU Pulung

Walid dan timnya menggunakan media kamera dan laptop dilengkapi perangkat audio yang memadai untuk mendukung pengambilan video dan upload-nya di kanal Yuotube NU Pulung. Perlengkapan ini, sebut Walit, masih belum memuaskannya karena specs alat masih rendah.

“Namun kami siasati dengan menseting live sesuai kemampuan dari alat, sehingga kegiatan streaming tetap dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Tidak jauh berbeda dengan MWC NU Pulung, NU Care-Lazisnu Ranting NU Tanjungsari juga melakukan hal yang sama. Tim Media NU Care-Lazisnu menyiarkan pengajian KH. Mustain Ketua PRNU Tanjungsari yang mengampu kitab Mukhtaru al-Ahadiits al-Nabawiyah wa al-Hukmi al-Muhammadiyah. Pengajian ini digelar setiap sore mulai 16.30 WIB hingga menjelang magrib di masjid jami’ Umar Shodiq Desa Tanjungsari. Tidak kurang 30 orang jama’ah aktif mengikuti pengajian ini secara langsung di serambi masjid peninggalan Kiai Umar Shodiq ini.

Menurut Nasrul Ulum Koordinator Tim Media NU Care-Lazisnu Tanjungsari, ia dan timnya cukup melakukan streaming di Youtube menggunakan platform android.

“Sebenarnya alatnya masih kurang mendukung, tapi kami tetap semangat,” tuturnya.

Apa yang dilakukan Ulum dan timnya juga dilakukan Wahid Nur di masjid Baiturrohman Kranggan Patihan Wetan Babadan. Di masjid ini selepas salat subuh pada setiap harinya Wahid sendirian menyiarkan kuliah subuh bertajuk “Ngaji Ramadhan” melalui streaming di kanal Youtube pribadinya.

Meski hanya memanfaatkan platform android dan diikuti follower yang tidak begitu masif, Wahid mengaku menikmati kreasinya ini.

“Selama ini tidak ada kendala, streaming ringan saja ini,” kata pria yang pernah menjadi Kepala Sekretariat Markas Satkorcab Banser Ponorogo ini.

Reporter: Idam
Editor : Budi

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *