NU Online Ponorogo – Kantor Kementrian Agama atau Kemenag Ponorogo telah meluncurkan Kampung Zakat Terpadu (22/7) lalu. Program ini dimaksudkan sebagai upaya mengembangkan ekonomi dan sumber daya manusia yang utuk kali pertama diuji cobakan di Desa Pohijo (Sampung). Lazisnu Ponorogo termasuk 14 Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang digandeng Kemenag untuk melaksanakan pilot project ini.
Fokus garapan LAZ sesuai dengan progam unggulan masing-masing. Ada yang fokus pada perekonomian, pendidikan, kebudayaan, keagamaan, dan lain-lain.
Lazisnu Ponorogo dalam progam Kampung Zakat ini ambil bagian pada pemberian beasiswa secara reguler.
“Progam nggulan kami pemberian beasiswa dari anak usia SD hingga SMA selama satu tahun,” ungkap ketua Lazisnu Ponorogo H. Thohir Fauzi kepada NU online Ponorogo (21/8).
Ditambahkannya, program beasiswa diperuntukkan 20 anak. Masing-masing menerima beasiswa sebesar Rp. 100.000,- per bulan. Sehingga dalam 1 tahun setiap anak menerima Rp.1.200.000,-.
Selain program reguler beasiswa, sebut H. Thohir, melalui NU Care-Lazisnu secara tentatif juga menyelenggarakan kegiatan qurban Idul Adha. Pada Idul Adha tahun ini telah disalurkan seekor sapi korban di Pohijo senilai Rp.21.750.000,-
“Di masa pandemi ini kami juga membantu penyediaan APD di masjid atau musala yang ada di Pohijo,” imbuhnya.
Belum lagi, katanya, pihaknya kini dalam tahap perencanaan pelatihan guru ngaji. “Kami siapkan untuk membangun mindset kemandirian warga Pohijo,” tutur H. Tohir.
Terbaru, pada bulan Muharram ini NU Care-Lazisnu menyalurkan santunan untuk yatim dan dhuafa.
“Kami beri santunan sebanyak sepuluh paket sesuai dengan data yang telah disiapkan oleh pengelola program kampung zakat,” terangnya.
Paket santunan yatim-dhuafa itu diserahkan bersama dengan beberapa LAZ lainnya pada momen 10 Muharram, Kamis (20/8) kemarin.
Reporter: Idam
Editor : Budi