NU Online Ponorogo – Arus informasi di era 4.0 mengalir deras ke ruang-ruang publik tanpa filter. Tak terkecuali informasi dan narasi keagamaan. Kemudahan akses informasi ini menguntungkan publik untuk menambah pengetahuan. Tapi di sisi lain, juga bisa menjadi bencana sosial. Pasalnya, berita hoax dan fitnah seringkali menyelinap di antara narasi keagamaan yang sampai ke publik.
“Informasi hoax dan fitnah yang bertebaran setiap saat, apalagi dengan mengatasnamakan agama, ini bisa jadi bencana sosial. Bahkan bisa jadi ancaman peradaban,” tegas Agus Setyawan, M.S.I., Dekan Fakultas Dakwah Insuri Ponorogo.
Agus mengatakan, umat Islam saat ini sedang mengalami perubahan orientasi. Hal ini disebabkan karena tumpah ruahnya informasi sebagai dampak dari kemajuan teknologi. Ironisnya, perubahan ini belum sepenuhnya disadari warga NU. Banyaknya informasi berbau fitnah, adalah salah satu bukti nyata. “Warga NU harus bangkit menyuarakan pandangan keagamaan yang tawasuth, tawazun, tasamuh dan ta’adul melalui jejaring media sosial yang selama ini dikuasai kaum intoleran,” tegasnya.
Karena itu, lanjutnya, prestasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Insuri Ponorogo patut disyukuri. Beberapa waktu lalu, Prodi KPI memperoleh Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai 337. Keputusan itu tertuang dalam SK. Nomor: 8262/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2020 tertanggal 15 Desember 2020. “Kita bertekad menjadikan Prodi KPI sebagai pusat pengkajian dan pengembangan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam yang unggul dan kompetitif berlandaskan paham ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah pada tahun 2027,” tandasnya.
Hasil penilaian akreditasi dengan Peringkat B bagi Prodi KPI membawa spirit baru bagi seluruh civitas akademika Insuri khususnya dosen, mahasiswa dan alumni KPI. Menurut Kandidat Doktor Antropologi Komunikasi UGM ini, perolehan peringkat B bagi prodi KPI tidak terlepas dari kerja keras tim. Khususnya ketika Asesmen Lapangan yang diselenggarakan secara daring selama 2 hari pada tanggal 4-5 Desember 2020 dengan Asesor Dr. Ilyas Supena, M.Ag dan Dr. H. Sulkhan Chakim, M.M.
Kaprodi KPI INSURI Ponorogo, Khafidhoh, M.Hum., mengemukakan bahwa hasil penilaian akreditasi prodi KPI INSURI Ponorogo dengan peringkat B didorong beberapa hal. Di antaranya peningkatan SDM, khususnya Dosen Tetap yang berjumlah 6 orang. Saat ini, 4 di antaranya sedang menempuh studi doktoral di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri. Selain itu, publikasi hasil riset dosen di beberapa seminar atau konferensi, baik tingkat nasional dan internasional, menjadi bagian penting dari peningkatan kapasitas dosen. Begitu juga peningkatan infrastruktur digital. “Selama masa pandemi ini kita menerapkan Sistem Informasi Pembelajaran (SIP). Ini menjadi inovasi perkuliahan secara daring yang efektif,” terang Khafidhoh.
Agus menambahkan, Prodi KPI merupakan prodi tertua kedua setelah PAI di Insuri Ponorogo di bawah naungan Fakultas Dakwah yang didirikan tahun 1989. Dekan pertamanya adalah almarhum Drs. K.H. A. Kholiq Ridwan. Saat ini, Prodi KPI Insuri Ponorogo mengelola Laboratorium Dakwah Digital dengan akun youtube Dakwahinspo TV sebagai media dakwah daring. Untuk tahap awal, sudah ada 16 video kegiatan yang ada di akun tersebut. KPI juga memiliki website yang bisa diakses dengan alamat https://kpi.insuriponorogo.ac.id/. “Monggo silakan diakses,” pungkasnya.
Reporter : Idam
Editor : Lege