
Rombongan Rais dan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Ponorogo menggelar audiensi ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Masjid Raya At-Taqwa (Islamic Center) Kota Cirebon, Jawa Barat. Rombongan dipimpin oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Dr. Idam Mustofa, M.Pd dan Ketua Forum MWCNU Ponorogo, H. Suwanto.
Turut serta dalam rombongan, Wakil Ketua PCNU H. Ahmad Subhi al-Kalibek, Bendahara H. Thohir Fauzi, dan dua Wakil Bendahara H. Imam Syafe’i dan Sudarsono.

Di Kantor PBNU, Jakarta, selain mengenali fasilitas kantor, rombongan diterima oleh jajaran pengurus Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU, antara lain Wakil Ketua Kyai Shafiuddin dan Koordinator Lapangan Program Bersih Masjid, Ustadz Didik. Dalam pertemuan tersebut, peserta audiensi mendapatkan materi penting terkait strategi fundraising untuk keberlangsungan dan pengembangan masjid-masjid di lingkungan NU.
“Kemandirian masjid adalah kunci. Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi pusat pemberdayaan umat. Fundraising harus dikelola profesional dan transparan,” ujar Kyai Shafiuddin dalam sesi dialog.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kota Cirebon dan disambut oleh Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya At-Taqwa, Buya Dr. Ahmad Yani, M.Ag beserta jajarannya. Di lokasi ini, peserta mendapat wawasan tentang Usaha Kesejahteraan Masjid (UKM) serta strategi pengembangan masjid ramah anak.

“Masjid harus menjadi ruang yang ramah dan nyaman untuk seluruh usia, termasuk anak-anak. Kami bersyukur tahun lalu Masjid Raya At-Taqwa ditetapkan sebagai masjid percontohan ramah anak oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Buya Ahmad Yani.
Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Mustofa menyambut baik kunjungan ini sebagai ajang pembelajaran dan pertukaran gagasan. Baginya, audiensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat visi kelembagaan NU berbasis masjid dan pemberdayaan umat yang berkelanjutan.
“Kami ingin para takmir masjid NU di Ponorogo mengelola masjid lebih progresif, terinspirasi dari PBNU dan praktik baik di Masjid Raya Cirebon. Ini penting untuk menjawab tantangan zaman dan kebutuhan jamaah,” ujar Dr. Idam.
Kontributor: Sahabat Media LTN