
NU Online Ponorogo — Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan sejumlah komitmen pembangunan daerah dalam acara Halal Bihalal Pemkab Ponorogo bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat, Jumat (2/5/2025). Dalam momen silaturahmi ini, bupati Sugiri tak hanya mengucap syukur dan permintaan maaf, tetapi juga mengumumkan program strategis di bidang pendidikan dan pertanian untuk mengakselerasi pengentasan kemiskinan.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membuka sambutannya dengan “sungkem” (sembah hormat) kepada para kyai dan ulama sebagai bentuk penghormatan terhadap peran mereka dalam membangun harmoni sosial. “Atas nama pribadi dan jajaran Pemkab, kami memohon maaf atas segala kekurangan. Semoga sinergi Pemkab-NU semakin kuat membawa kemaslahatan untuk Ponorogo,” ujarnya. Ia juga berterima kasih atas dukungan NU dalam berbagai program pembangunan, termasuk penyebaran nilai moderasi dan gotong royong.

Di sektor pertanian, Bupati mengapresiasi dukungan NU dalam sosialisasi program pupuk organik yang digalakkan Pemkab. “Ini langkah penting untuk pertanian berkelanjutan sekaligus menekan biaya produksi petani,” katanya.
Poin utama pidato Bupati Sugiri Sancoko adalah peluncuran dua program pendidikan revolusioner:
1. Sekolah Rakyat Setono: Sekolah gratis bagi masyarakat tidak mampu di sekitar kawasan SMK Pemkab, Setono.
2. Sekolah Berasrama (Boarding School): Berbasis di Gedung UMKM Ponorogo, sekolah ini menargetkan penerimaan 2 kelas SD dan 2 kelas SMP. Mengadopsi model SMA Nusantara, program ini menyediakan pendidikan gratis termasuk asrama, seragam, pengajian, dan ekstrakurikuler. “Ini inisiatif Dirjen Pendidikan Pusat. Semua kebutuhan peserta didik menjadi tanggungan negara,” tegasnya.

Bupati menegaskan, program ini sejalan dengan prioritas nasional pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. “Ponorogo, dengan banyaknya pondok pesantren, memiliki modal besar untuk sukseskan ini. Ke depan, sekolah ini akan terintegrasi dengan sekolah kedinasan,” tambahnya.
Bupati meminta dukungan PCNU dalam sosialisasi dan pengawasan program. “Kami yakin dengan khidmah-nya NU, Ponorogo bisa menjadi contoh pembangunan berbasis kerakyatan,” pungkasnya.
Acara yang dihadiri ratusan kyai, tokoh NU, dan pejabat ini ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan program dan soliditas Pemkab-NU.
Kontributor: Nanang Diyanto/ LKNU Ponorogo