
Saat ini, umat Islam tengah memasuki bulan Dzulhijjah, salah satu bulan mulia dalam Islam. Kemuliaan ini tidak lain karena di dalamnya terdapat ibadah Haji dan sholat Idul Adha. Selain itu, bulan Dzulhijjah juga menyimpan keistimewaan lainnya, salah satu diantaranya ialah terdapat ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 di bulan itu. Adalah Puasa Tarwiyah pada tanggal 8, dan puasa Arafah pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah.
Sebagaimana hasil sidang Isbat Kementerian Agama, tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Oleh sebab itu, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa Tarwiyah pada hari Rabu, 4 Juni dan puasa Arafah pada hari Kamis, 6 Juni.
Sementara itu, Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1446 H, jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Pada hari ini, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berpuasa, sampai pada 3 hari Tasyrik yakni 11-12 Dzulhijjah atau 7-9 Juni 2025.
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari Tarwiyah. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa puasa pada hari Tarwiyah dapat menghapus dosa selama satu tahun, sedangkan puasa pada hari Arafah dilakukan aa tanggal 9 Dzulhijjah disebutkan dapat menghapus dosa selama dua tahun.
Adapun niat puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sebagai berikut:
1. Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala
2. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah ta’ala
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sementara itu keutamaan puasa Tarwiyah mengutip wakil sekretaris LBM PBNU Al Hafidz Kurniawan dalam tulisannya di NU Online adalah hadits yang berikut:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
Artinya: Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
Sebagian ahli hadits mempermasalahkan riwayat hadits ini karena memuat seorang perawi yang bermasalah. akan tetapi apabila hadits ini tidak dapat digunakan sebagai dasar mengamalkan puasa sunnah tarwiyah, anjuran untuk mengamalkan puasa tarwiyah dapat ditemukan dari dalil umum sejumlah hadits yang mengajak umat islam untuk berbuat kebaikan pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah.
مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ
Artinya: Diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah”. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda, “Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid”. (HR Bukhari).
Hadits ini menekankan pentingnya umat Islam untuk melakukan amalan-amalan kebaikan pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah, seperti memperbanyak membaca Al Quran, berdzikir, puasa, dan lain sebagainya.
Sedangkan, Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari Arafah. Ibadah ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Secara teknis, tata cara pelaksanaannya sama seperti puasa sunnah lainnya. Keutamaan puasa Arafah dijelaskan dalam sebuah hadis yang menjadi dasar anjuran untuk melaksanakannya.
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah).
Ibadah puasa sunnah tarwiyah dan arafah dapat menjadi hikmah bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Umat Islam dapat turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Demikian penjelasan mengenai niat puasa tarwiyah dan arafah beserta keutamaannya. Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjalankan ibadah-ibadah sunnah sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah di bulan mulia ini.
Kontributor: Azmi Mustaqim